Hal ini karena dia merasa sering membawakan narasi bahwa stadiun sepak bola menjadi tempat yang aman untuk wanita dan anak-anak.
Valentino merasa apa yang dikatakannya membuat banyak keluarga semangat membawa buah hatinya.
Banyak yang mengaku akibat cara Valentino membawakan acara bola ,anak-anak dan wanita merasa nyaman nonton sepak bola.
"Dengan semakin banyak wanita yang datang, ibu-ibu yang datang anak-anak datang itu menandakan mereka semakin merasakan secure untuk berada si stadion" tambahnya
Ketika kerusuhan Kanjuruhan artinya merengut jiwa anak- anak dan wanita Valentino kemudian merada berdosa karenanya.
"Berdosa ga kalo gue ngomong stadion itu dah aman?" tanya Valentino
Stadion itu pada akhirnya mengerikan untuk kejadian kanjuruhan sehingga disinilah Valentino merasa dirinya ada andil pada banyaknya korban wanita dan anak-anak yang jadi korban.
Hal itulah yang membuatnya syok dan merasa setelah kejadian ini takan mampu lagi membawakan acara sepak bola Indonesia.**