KLIKANGGARAN-- Center for Budget Analysis (CBA) meminta KPK terus melakukan penyidikan sampai tuntas terkait praktik dugaan korupsi sejumlah proyek yang melibatkan bupati muba nonaktif, Dodi Reza Alex Noerdin.
"KPK harus ungkap tuntas dugaan korupsi di Muba serta para perusahaan atau rekanan yang menjadi favorit di Muba," ujar koordinator Investigasi CBA, Jajang Nurjaman dalam keterangannya pada klikanggaran.com, Senin, 14 Februari 2022.
Menurut Jajang, adalah PR KPK yang harus membongkar praktik korupsi yang diduga sudah biasa dilakukan di Kabupaten Muba khususnya sejak DRA menjabat.
"PR KPK untuk membongkar para pihak yang diduga ikut bermain terhadap pengadaan barang dan jasa di Dinas PUPR Kabupaten Muba," kata Jajang.
Baca Juga: Satpol PP Trending di Hari Valentine, Bagaimana Sejarah Berdirinya Satpol PP? Simak Penjelasannya!
Modus praktik korupsi di wilayah Prov Sumsel kata Jajang sangat parah, karena diduga sejumlah proyek sudah didesain "dimainkan" sejak tender.
"Lebih parah lagi diduga bukan hanya satu tahun anggaran dan potensi yang negara yang dimainkan bisa sampai ratusan miliar," ulasnya.
Untuk diketahui terkait tersangka bupati muba nonaktif, KPK diketahui beberapa kali memanggil sejumlah pihak swasta atau rekanan sebagai saksi.
Baca Juga: Dua Kata Ini Tidak Boleh Diucapkan di Depan Orang Sunda, Maknanya Bikin Kamu Kaget!
Salah satunya, tim penyidik KPK mendalami sumber uang Rp1,5 miliar yang disita saat penangkapan Dodi Reza di Jakarta saat OTT beberapa waktu lalu.**
Artikel Terkait
Mengenal Badruzzaman Staf Ahli Bupati Muba Yang Menjadi Perantara Suap, Beberapa Kali Dipanggil KPK
MENGERIKAN! Kontraktor Asal Bangka Belitung Dapat Pekerjaan Rp 41 M di Muba, Benarkah Pernah Dipanggil KPK ?
Dipanggil Penyidik KPK, Intip Sepak Terjang PT Bangka Cakra Karya di Kabupaten Muba
KPK Periksa Direktur PT Ricky Kencana Sukses Mandiri, Rekanan yang dapat Proyek Miliaran di Dinas PUPR Muba