KLIKANGGARAN--Bupati Musi Banyuasin periode 2017-2022, Dodi Reza Alex Noerdin terjaring OTT oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pada Jumat, 15 Oktober 2021.
Pasca resmi diumumkan KPK sebagai tersangka, hujatan dan kecaman dari para netizen menghiasi jagad plafon media sosial (medsos). Bahkan, tak sedikit yang mengaitkan Dodi Reza Alex Noerdin dengan sang ayah Alex Noerdin yang saat ini juga terjerembab pada persoalan hukum.
"Rebung tak jauh dari rumpunya," begitulah peribahasa publik mengomentari kasus hukum yang menimpa Dodi Reza Alex Noerdin.
Dodi Reza Alex Noerdin banyak dianggap kalangan adalah salah satu aset terbaik yang dimiliki Sumatera Selatan.
Baca Juga: PKS DKI Jakarta Menolak Nama Mustafa Kemal Attaruk Akan Dijadikan Nama Jalan di Menteng
Bahkan, Dodi Reza pernah dinobatkan sebagai kepala daerah inovatif pada tahun 2020 oleh Komunikasi Indonesia Indikator pimpinan Rustika Herlambang.
Hal ini tidak terlepas dari kebijakan Dodi Reza dalam merealisasikan APBD Muba sebesar 12% untuk penanganan Covid-19. Kebijakan ini membuat nama Dodi Reza Alex Noerdin paling populer di media online, bahkan memuncaki nama Walikota Surabaya kala itu, Tri Rismaharini.
Sepak terjangnya di Musi Banyuasin, Dodi Reza Alex Noerdin merupakan kepala daerah yang pro terhadap nasib dan kesejahteraan kaum tani. Hal itu bisa dilihat dari terobosannya yang berimplikasi pada peningkatan kesejahteraan kaum tani itu sendiri.
Baca Juga: Final Piala Thomas 2020: Peluang Indonesia Bawa Pulang Piala Thomas Cukup Besar
Pabrik aspal karet untuk pertama kalinya di Indonesia berdiri di Musi Banyuasin. Dimana, karet atau latek akan digunakan pada campuran aspal. Dodi sadar aspal karet ini diyakini akan mampu mendongkrak harga karet yang terus fluktuatif.
"Setiap kelompok tani akan diberikan alat gratis (Centrifuge machine) untuk mengolah karet menjadi lateks. Selanjutnya lateks akan dicampur dengan aspal untuk melapisi jalan-jalan di Musi Banyuasin. Ratusan hingga ribuan ton karet alam akan terserap. Bayangkan berapa keuntungan yang didapat oleh petani," kata Dodi Reza.
Aspal karet Muba ini juga mendapat penghargaan anugerah Pratama perkebunan Indonesia award 2020 dari Kementerian Pertanian.
Baca Juga: Mengapa Libur Maulid 2021 Digeser, Inilah Jawaban Wapres Ma’ruf Amin
Di tahun 2030, Dodi Reza mencanangkan Muba menuju ibu kota dunia energi berkelanjutan berbasis kelapa sawit. Dodi berkeinginan agar sawit bisa diolah menjadi bensin, avtur dan diesel. Hal ini juga menitikberatkan pada cita-cita Dodi untuk mensejahterakan para petani sawit di Muba.