komunitas

Destinasi Wisata, Mengenal Tradisi Melukat di Bali, yuk

Sabtu, 20 November 2021 | 17:16 WIB
Bali dengan tradisi melukat (Dok.klikanggaran.com/NS)

KLIKANGGARAN - Setiap kita pasti tahu, Bali bukan hanya memiliki banyak destinasi wisata yang menjanjikan keindahan paripurna.

Bali juga satu pulau yang sangat kaya dengan budaya dan adat istiadat. Masyarakatnya sangat dekat dengan banyak ragam upacara adat ataupun agama.

Salah satu yang menakjubkan dari Bali bagi saya, semua ritual dan upacaranya selalu menggunakan bahan-bahan dari alam. Bahan-bahan itu kemudian dibentuk menjadi sesuatu nan indah.

Contohnya penjor, yang berbahan bambu dan janur, atau tempat persembahan bunga yang ditata di atas janur, biasa disebut canang. Semua tertata begitu indah.

Baca Juga: Selangkah lagi Marcus/Kevin Pertahankan Gelar Juara Indonesia Masters, Maju ke Final kalahkan Ganda Malaysia

Bagi saya, dalam setiap upacara Bali banyak upakara yang digunakan begitu indah. So bagi Nyai Sampur, seni di Bali tidak akan pernah mati. Mengapa?

Karena dalam setiap upacara Bali, apa pun selalu ada seni di dalamnya. Entah itu kerajinan tangan atau tarian.

Saat seni adalah hobi, bisa saja suatu saat akan ditiinggalkan, tetapi berbeda di Bali. Seni adalah bagian dari kepercayaan yang harus dijalankan. So, bagaimana bisa mati? Hal ini yang membuat banyak mata di seluruh dunia jatuh cinta pada Pulau Seribu Pura ini.

Well, saat ini saya tidak ingin bercerita banyak tentang seni dalam konsep ritual di Bali. Saya ingin berbagi tentang salah satu ritual sakral di Bali yang masih ajeg dilakukan oleh masyarakat Bali. Bahkan tidak hanya masyarakat Bali, kita pun bisa mengikuti ritual ini, yaitu MELUKAT.

Baca Juga: PALI Bungkam Banyuasin dengan Skor Meyakinkan 3-0 Tanpa Balas di Sepakbola Porprov XIII OKU Raya

Melukat itu apa, sih? Melukat adalah ritual membersihkan diri dari energi negatif yang melekat pada diri seseorang. Melukat bisa dilakukan di griya tempat seorang pedanda (Pendeta Bali). Bisa juga dilakukan di sumber air yang dipercaya memiliki energi yang suci.

Sarana dari melukat intinya adalah air. Bisa dari air suci yang masyarakat Bali sebut tirta suci. Di mana air ini diambil dari pura-pura tertentu atau air yang sudah diisi doa dan mantram suci. Bisa juga air dari cengkir gading yang sudah didoakan.

Yang sangat menarik bagi saya, tradisi melukat di alam. Di sumber air yang dipercaya suci. Bagi saya melukat di sumber air ini semacam self healing. Upaya seseorang untuk menyembuhkan jiwa dari hal-hal negatif untuk mencapai ketenangan jiwa atau memohon berkah dari Tuhan.

Salah satu tempat melukat yang banyak dikenal wisatawan lokal atau mancanegara adalah di Pura Tirta Empul Tampak Siring. Di Pura Tirta Empul ini ada mata air suci yang biasa digunakan untuk tempat melukat.

Halaman:

Tags

Terkini