Rekomendasi
Pertama, FSGI mendorong Pemerintah Pusat dan Pemerintah daerah pemenuhan hak pembelajaran dengan menetapkan prioritas.
Dalam situasi pasca bencana seperti terjadi di Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Kalimantan Selatan dan Jawa Barat, Bagi peserta didik yang berada di kelas akhir pada setiap jenjang pendidikan, perlu menjadi prioritas terkait pemenuhan hak atas pembelajaran maupun ujian sekolah untuk dapat naik ke jenjang pendidikan berikutnya, misalnya TK ke SD; SD ke SMP; dan SMP ke SMA/SMK.
Kedua, FSGI mendorong Dinas Pendidikan dan Sekolah-sekolah untuk menggunakan kurikulum khusus dalam situasi darurat terkait materi atau kisi-kisi ujian akhir sekolah
Kerena waktunya sudah dekat, maka dibutuhkan penyiapan dari sekarang, seperti : materi ujian akhir sekolah untuk peserta didik kelas 6 SD, kelas IX SMP dan XII SMA , khusus yang berada di wilayah bencana, yang akan mengikuti ujian akhir sekolah beberapa bulan lagi. Penting dan mendesak dipikirkan mekanisme ujian, materi ujian, dan teknis pelaksanaannya oleh Kemdikbud RI dan Dinas Pendidikan di wilayah-wilayah bencana.
Google Mengakui Bereksperimen Memblokir Beberapa Situs Berita Australia dari Mesin Pencarian
Ketiga, FSGI mengusulkan pendidikan kebencanaan diperkuat dalam kurikulum dengan disertai simulasi rutin di sekolah-sekolah, mengingat wilayah Indonesia rawan bencana, terutama gempa bumi, mengingat lokasi geografis Indonesia yang berada di atas lempeng bumi yang terus bergerak secara alamiah. Dengan memberikan pendidikan kebencanaan disertai simulasi rutin, maka peserta didik yang merupakan generasi penerus bangsa akan mewarisi kesiapan dan mitigasi bencana kedepannya;
Keempat, FSGI mengusulkan para pengungsi yang berprofesi guru dan kondisinya sehat jasmani dan psikis, dapat membantu melakukan trauma healing kepada anak-anak dipengungsian, meski bukan muridnya di sekolah. Tentu saja, para guru tersebut dapat diberdayakan dengan dilatih terlebih dahulu oleh para relawan yang datang ke posko posko pengungsian.