Jakarta,Klikanggaran.com - Pakar Hukum dan Tata Negara, Refly Harun, turut berkomentar mengenai rilis survei 10 menteri favorit Kabinet Indonesia Maju Presiden Jokowi yang diinginkan untuk direshuffle. Menurutnya, angka 72,9 persen responden yang menganggap Presiden Jokowi perlu melakukan reshuffle merupakan angka yang tidak main-main.
"Itu tandanya publik memang merasa tak nyaman dengan kinerja sejumlah Kementerian," ujar Refly, di di video kanal YouTube-nya, Selasa (7-7).
Seperti diketahui, dari 10 nama yang bakal jadi favorit reshuffle setidaknya lima nama potensial datang dari rekomendasi parpol pengusung presiden.
Kelimanya adalah Yasonna Laoly, Menaker Ida Fauziah, Menteri KKP Edhi Prabowo, Menteri Sosial Juliari Batubara, dan Menpora Zainudin Amali.
Sementara beberapa nama lainnya diketahui merupakan orang-orang dekat dengan Jokowi, yakni Luhut, Erick, Teten, dan Fachrul Razi. Namun, hanya Terawan yang aman dan tak memiliki beban untuk dicopot.
"Untuk nama-nama yang direkomendasikan dari parpol, biasanya akan ditukar dengan nama lainnya. Contohnya, seperti Yasonna Laoly misalnya, yang digosipkan bakal ditukar dengan Trimedya Panjaitan," kata dia.
Dijelaskan Refly, sedangkan untuk orang-orang dekat Presiden inilah yang dipertanyakan, apakah dia berani melengserkannya? Atau memberi pos lain seperti di komisaris BUMN? Andai-pun benar mereka yang jadi target reshuffle.
“Persoalannya Jokowi dengan orang dekat. Lah, gimana? Itu orang-orang dekat, seperti Fachrul Razi (Menag), dia Ketua Tim Bravo 5 saat kampanye Joko Widodo. Tetapi dia bisa saja dicopot, karena dia masih di bawah naungan Luhut (membidani Bravo 5). Kalau Dokter Terawan saya tidak tahu endorsemennya, jadi aman [direshuffle],” ucapnya.
Artinya, kata dia, bisa jadi Fachrul Razi akan diberikan jabatan sebagai komisaris BUMN. Sebelum menjabat Menag, nama Fachrul Razi sendiri diketahui sebagai salah satu komisaris di Antam.
"Lalu ada Teten, orang yang sudah jadi tim pemenangan Joko Widodo sejak 2014. Andaipun diganti, kemungkinan kata Refly, dia akan diberikan kursi komisaris di perusahaan," tandasnya
Sebelumnya, Indonesia Political Opinion (IPO) belakangan ini merilis hasil survei terkait menteri Kabinet Indonesia Maju yang diharapkan di-reshuffle oleh Presiden Jokowi.
Berdasarkan pemaparan survei setidaknya ada 10 menteri yang berada di posisi tidak aman. Paling tinggi adalah Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly yang disebut mengantongi suara sebesar 64,1 persen dari total responden.
Menurut Direktur IPO, Dedi Kurnia Syah, dalam acara diskusi Polemik Trijaya, akhir pekan lalu, nama menteri berikutnya yang bisa kena reshuffle adalah Terawan Agus Putranto dengan 52,4 persen suara.
“Lalu ada Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah 47,5 persen, dan Menteri Agama Fahrul Razy 40,8 persen,” katanya.