Social Distancing Dapat Selamatkan Jutaan Nyawa, Kata Sebuah Studi

photo author
- Selasa, 31 Maret 2020 | 07:03 WIB
IMG_20200331_065642
IMG_20200331_065642

Sebuah studi terpisah oleh para ekonom dari University of Pennsylvania, ShanghaiTech University dan Chinese University of Hong Kong, memperkirakan bahwa akan ada 65 persen lebih kasus Covid-19  di 347 kota-kota Cina, jika kota Wuhan belum ditempatkan di bawah  karantina.  Penelitian mereka dirilis di Jejaring Penelitian Ilmu Sosial minggu lalu untuk peer review.


Tetapi menyeimbangkan waktu dan langkah membuka karantina kota dan melonggarkan kontrol jarak sosial bisa rumit bagi para pejabat, ketika mereka juga harus mempertimbangkan sentimen publik dan tekanan ekonomi.


Para peneliti dari London School of Hygiene dan Kedokteran Tropis memproyeksikan bahwa langkah-langkah jaga jarak fisik di Wuhan akan paling efektif jika rencana buka kantor ditunda hingga awal April.


Dalam studi yang dipublikasikan di The Lancet pekan lalu, para peneliti mengatakan bahwa perubahan pola kontak kemungkinan besar telah menunda puncak epidemi dan mengurangi jumlah kasus penyakit.


Studi itu mengatakan, puncak kasus kedua yang mungkin terjadi pada akhir Agustus bisa ditunda dua bulan, jika penutupan sekolah dan tempat kerja kota itu dikendurkan pada bulan April dan bukannya Maret.


Pejabat Cina telah mengumumkan bahwa Wuhan dijadwalkan untuk membuka karantina wilayah pada 8 April.


Sumber: SCMP


Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tim Berita

Tags

Rekomendasi

Terkini

X