kebijakan

Dirjen Bea Cukai, Djaka Budi Utama Beberkan Penyebab Kebijakan CHT Mandek: Produksi Rokok Naik, Kampanye Antirokok Mandul, hingga Daya Beli Perokok

Selasa, 25 November 2025 | 20:36 WIB
Foto ilustrasi - Dirjen Bea Cukai paparkan kendala pemberantasan rokok ilegal. ((Unsplash/haim_charbit18))

 

(KLIKANGGARAN) – Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Djaka Budi Utama, menyoroti masih tingginya produksi rokok dalam negeri yang terus meningkat mengikuti permintaan konsumen.

Kondisi ini membuat kebijakan Cukai Hasil Tembakau (CHT) dinilai belum memberikan dampak signifikan terhadap pengendalian konsumsi.

Dalam rapat bersama Komisi XI DPR pada Senin, 24 November 2025, Djaka menyampaikan bahwa perilaku masyarakat menjadi salah satu faktor yang membuat pengendalian rokok sulit berjalan.

Baca Juga: Hari Guru Nasional, Bupati Luwu Utara Sampaikan Ucapan Terima Kasih kepada Presiden Prabowo

Merokok Telah Menjadi Kebiasaan Umum

Djaka menjelaskan bahwa kebiasaan merokok sudah mengakar begitu kuat sehingga harga tidak lagi menjadi pertimbangan utama masyarakat.

“Sekarang ini masyarakat sepertinya sudah jenuh dengan tingkat harga rokok sehingga yang penting mereka mulutnya berasap, jadi tidak memperhatikan apakah itu mahal atau tidak, yang penting mulutnya berasap,” ujar Djaka.

“Jadi, sepertinya selama budaya atau kebiasaan masyarakat merokok, yang pasti akan terus merokok,” tambahnya.

Baca Juga: Peringati Hari Guru Nasional, Ratusan Guru di Luwu Utara Berpakaian Adat

CHT Dinilai Belum Menekan Produksi

Kebijakan CHT sebagai instrumen pengendali konsumsi belum berjalan optimal. Produksi rokok masih tetap tinggi meski pungutan bertujuan membatasi peredaran.

“Berkaitan dengan kebijakan CHT, tampaknya belum efektif menekan produksi rokok,” ucap Djaka.

Ia juga menyoroti bahwa kampanye antirokok yang gencar dilakukan sejumlah kelompok tak banyak berpengaruh pada perilaku perokok.

Halaman:

Tags

Terkini