(KLIKANGGARAN) — Pemerintah resmi meluncurkan Program Magang Nasional pada Oktober 2025, menyasar mahasiswa tingkat akhir dan fresh graduate. Program ini juga menawarkan upah sesuai UMP di tiap provinsi, menjadikannya salah satu inisiatif magang berbayar terbesar di Indonesia.
Namun, kebijakan ini menuai kritik keras dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Partai Buruh, yang menilai program tersebut tidak tepat sasaran dan bahkan merendahkan lulusan perguruan tinggi.
Partai Buruh Nilai Program Tak Sesuai Aturan
Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, mengkritik pelaksanaan program yang diinisiasi Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) itu. Ia menilai sasaran program seharusnya bukan fresh graduate, melainkan pelajar atau mahasiswa di tahap akhir pendidikan.
Baca Juga: Utang Indonesia Sentuh Rp9.138 Triliun, Kemenkeu: Masih Aman dan Di Bawah 40 Persen PDB
“Program pemagangan di dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan adalah program yang untuk orang sekolah, bukan untuk orang kerja,” ujar Said Iqbal dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (13/10/2025).
Said juga menilai, konsep pemagangan ini “menghina” perjuangan lulusan sarjana yang telah menempuh pendidikan tinggi dengan susah payah.
“Pemagangan seperti ini salah. Silakan diberi judul, pemagangan menghina lulusan sarjana. Orang sekolah sarjana itu susah,” imbuhnya.
Pemerintah Klaim Peminat Program Tinggi
Meski dikritik, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyebut animo masyarakat terhadap program ini sangat tinggi. Dalam waktu singkat, ribuan perusahaan dan puluhan ribu pelamar telah mendaftar.
Baca Juga: Statistik Patrick Kluivert Bersama Timnas Indonesia: Harapan Tinggi yang Berakhir dengan Kekecewaan
“Hanya dalam sepuluh hari sejak diumumkan, sudah tercatat 1.147 perusahaan yang membuka lowongan magang dan 104.711 peserta yang telah terverifikasi dan eligible,” ujar Yassierli dalam konferensi pers di kantor Kemnaker, Senin (13/10/2025).
Gelombang pertama program ini membuka 20 ribu kuota peserta, sementara gelombang kedua dengan kapasitas 80 ribu orang akan dibuka pertengahan November 2025. Seleksi dilakukan langsung oleh perusahaan peserta, bukan oleh Kemnaker.
Seskab: Sarana Belajar bagi Fresh Graduate