Masalah Sampah Jadi PR Tahunan, Zulhas Ungkap Teguran Prabowo soal Percepatan Proyek Waste to Energy 2 Tahun

photo author
- Selasa, 26 Agustus 2025 | 13:56 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, usai ratas dengan Presiden Prabowo pada Senin, 25 Agustus 2025.
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, usai ratas dengan Presiden Prabowo pada Senin, 25 Agustus 2025.

(KLIKANGGARAN) – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menjadi salah satu pejabat yang dipanggil Presiden Prabowo Subianto ke Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin sore, 25 Agustus 2025.

Zulhas, sapaan akrabnya, mengatakan dirinya dipanggil untuk melaporkan tugas yang diberikan, sekaligus mendapat teguran terkait proyek waste to energy atau pengelolaan sampah.

Menurutnya, sampah merupakan persoalan besar yang menjadi pekerjaan rumah pemerintah dari waktu ke waktu.

Baca Juga: Lapor Capaian ke Presiden, Mentan Klaim Harga Beras Turun dan Siapkan Operasi Pasar 1,3 Juta Ton Hingga Akhir 2025

“Saya tadi mengatakan kami sudah selesai tanda tangan tinggal nunggu Perpres 1-2 hari ini turun, proses 6 bulan untuk administrasi, 1,5 tahun untuk pengerjaan,” ujar Zulhas kepada awak media usai bertemu Prabowo di Istana Kepresidenan, pada Senin petang, 25 Agustus 2025.

Dengan jadwal tersebut, Zulhas memperkirakan masalah sampah dapat selesai dalam waktu dua tahun. Namun, rencana itu mendapat koreksi langsung dari Presiden Prabowo.

“Tadi Presiden menegur kami, jangan 6 bulan kalau bisa 3 bulan, sehingga 18 bulan bisa selesai, kita usahakan,” terangnya.

Baca Juga: Dugaan Food Tray MBG Impor China Mengandung Babi, IPNU Desak Pemerintah Pakai Produk Lokal Demi Kehalalan dan Ekonomi RI

Selain soal sampah, Zulhas juga melaporkan perkembangan bantuan pangan. Ia menyebut distribusi bantuan pangan sebanyak 360 ribu ton dari Presiden telah rampung.

Di sisi lain, target distribusi program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) sebanyak 1,3 juta ton dengan rata-rata 6.000 ton per hari akan ditingkatkan secara signifikan.

“Rata-rata per hari 6.000 ton akan ditingkatkan menjadi 30.000 per hari,” jelas Zulhas.

Baca Juga: Di Bawa Kepemimpinan Asgianto, Kabupaten PALI Dapat Bantuan Rp67 Miliar untuk Air Bersih, Jalan dan Jembatan

Sementara itu, ia menambahkan Koperasi Desa (Kopdes) belum bisa mengakses pinjaman dari bank Himbara lantaran masih menunggu turunan peraturan dari Kementerian Keuangan.**

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: liputan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X