KLIKANGGARAN – Pemerintah menetapkan Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai salah satu program prioritas yang ditujukan bagi anak sekolah, balita, serta ibu hamil dan menyusui.
Badan Gizi Nasional (BGN) mengawal program MBG ini dengan anggaran APBN 2025 sebesar Rp71 triliun untuk menjangkau 17,9 juta penerima manfaat.
Namun, Presiden Prabowo meminta percepatan cakupan MBG hingga 82,9 juta orang pada tahun yang sama, sehingga BGN mengajukan tambahan dana Rp100 triliun.
Jika disetujui, total anggaran MBG akan mencapai Rp171 triliun.
Selain bertujuan meningkatkan gizi masyarakat, BGN meyakini program ini akan berdampak positif bagi perekonomian daerah.
Dalam pelaksanaannya, BGN membutuhkan pembentukan 30 ribu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia.
Keberadaan SPPG tidak hanya mendistribusikan makanan bergizi, tetapi juga membuka lapangan kerja dan menggerakkan ekonomi lokal.
“SPPG akan menciptakan perputaran ekonomi di setiap lokasinya, mulai dari penyerapan tenaga kerja hingga peningkatan permintaan bahan pangan dari petani lokal,” jelas Deputi BGN, Tigor Pangaribuan, di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (10/5/2025).
“Ini juga akan mendorong semangat para pelaku pertanian,” tambahnya.
Tigor juga menyebutkan bahwa pembentukan 30 ribu SPPG akan membuka 90 ribu lowongan kerja bagi lulusan sarjana.
Dengan demikian, program MBG tidak hanya berfokus pada pemenuhan gizi, tetapi juga berkontribusi pada penguatan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja terdidik. ***
Artikel Terkait
Kronologi dan Alasan Azka Corbuzier Disoroti Warganet usai Deddy Corbuzier Bahas MBG, Kenapa?
Livy Renata Diduga Sindir Deddy Corbuzier Setelah Mengkritik Siswa Penerima MBG, Ungkit Lagi Podcast Lawas dengan Catheez
BPK Beberkan Permasalahan Bank BSI, Terdapat Tiga Persoalan Serius, Simak!
CPNS 2024 Diundur, Kemenpan-RB: Masa Tunggu Bisa Dimanfaatkan untuk Belajar Budaya Kerja
Presiden Prabowo Tolak Pengunduran Hasan Nasbi: Kisah di Balik Surat yang Dikembalikan