KLIKANGGARAN -- Polemik antara keluarga inti dan anak angkat sejak meninggalnya Dorce Gamalama pada 16 Februari 2022 rupanya belum berakhir.
Sebagaimana diketahui, pihak keluarga inti dan anak angkatnya bersitegang perihal warisan yang ditinggalkan oleh mendiang Dorce Gamalama.
Bahkan beberapa waktu lalu, kedua belah pihak tampak ribut ketika berziarah di makam Dorce Gamalama.
Di satu pihak, Elita, kakak kandung mendiang Dorce Gamalam, menurut pengacaranya yakni Husni Thamrin, berhak mendapatkan warisan karena memiliki hubungan darah.
Baca Juga: Sejak Lama, Dorce Gamalama Siapkan Segala Hal yang Diperlukan Kalau Meninggal, Alasannya Bikin Haru
Di pihak lain, Ana yang merupakan anak angkat Dorce Gamalama sebelumnya mengatakan bahwa sang ibu telah memberikan rumah untuk setiap anak angkatnya.
Pihak keluarga Dorce Gamalama mempertanyakan kuasa hukum keluarga Dorce, Husni Thamrin, yang beberapa waktu lalu mengatakan bahwa pengacara pihak anak angkat akan mengungkapkan isi wasiat setelah 40 hari Dorce meninggal.
Namun kenyataannya sampai saat 40 hari meninggalnya Dorce, pihak pengacara anak angkat belum juga mengungkapkan apa isi srata wasiat trsebut.
Baca Juga: Dorce Gamalama Meninggal Dunia karena Covid-19, Erick Thohir Sebut Indonesia Kehilangan
“Apa yang akan kami lakukan? Akan melaporkan tindakan oknum pengacara itu ke dewan penghormatan dan juga notaris yang katanya menyimpan wasiat itu. Bagaimana mungkin, buka wasiat setelah 40 hari itu mana mungkin, itu nggak logika hukum,” ujar Husny dikutip Klikanggaran.com dari YouTube Intens Investigasi pada Selasa, 29 Maret 2022.
Pihak keluarga merasa ada kejanggalan yang disembunyikan oleh anak angkat dari Dorce Gamalama.
“Mereka bilang kami siap bertemu dengan keluarga. Tapi setiap kami WA (WhatsApp) tentang pembahasan selalu mengatakan tunggu panggilan notaris. Siapa notarisnya? Secara hukum, dibenarkan tindakan itu? Tidak, jadi kami curigai ada indikasi kecurangan,” ujar Husny Tanjung.
Baca Juga: Artis Multitalenta, Dorce Gamalama Meninggal Dunia, Inilah Profil Lengkapnya
Husni mengatakan, pada bulan Januari terdapat sejumlah uang yang masuk ke rekening Tengku Emas sebagai bentuk sumbangan, yag kemudian sumbangan tersebut menjadi polemik perebutan anak angkat.