Andre menenangkan Kinan bahwa bisa saja kertas tersebut bukan dari Aris. Bisa saja Aris menemukannya dan menyimpannya. Andre menyarankan untuk berpikir positif dan jangan sibuk dengan pikiran-pikiran sendiri. Kinan makin emosi dengan nasihat Andre. Kinan merasa teman-temannya tidak mengerti perasaannya. Tidak mengerti bagaimana menjadi dirinya.
Lola menengahi dan memberitahu Kinan bahwa paspor Aris sudah cek in di bandara dan baru saja mendapatkan info bahwa Aris duduk bersebelahan dengan Lidya di pesawat. Kinan menangis sambil tertawa mendengarnya. Lola pun melanjutkan bahwa penerbangan tersebut menuju Turki. Kinan melanjutkan kalimat Lola dengan menyembutkan nama tempat Cappodocia. Lola pun meminta maaf karena Lola tidak mendapatkan info kapan mereka akan pulang.
Kinan berusaha kuat dan memberhentikan tangisnya dan meminta sahabatnya untuk pulang. Kinan ingin sendiri dan merasa sudah baik-baik saja. Kinan mengantarkan ketiga sahabatnya keluar rumah. Andre berpesan sebelum pulang “Bahagia itu pilihan dan gue pengen lu bahagia dan sehat. Bahagia dan sehat itu untuk dua jiwa yaitu lu dan bayi lu” Ketiga sahabatnya pun memeluk Kinan.
KInan masuk kamar dan mulai merasa kehilangan Aris. Raya [un datang ke kamar dan memeluk Kinan. Tangisan Kinan pun pecah. Kinan sangat sakit hatinya.
Besoknya KInan menemui Miranda karena Miranda menyampaikan sesuatu bahwa dia dan Eros akan bercerai. Miranda jujur bahwa semua itu kesalahannya dan tidak akan mendapatkan hak asuh anak. Miranda sudah keluar rumah karena itu rumahnya Eros dan Miranda akan pindah keluar kota. Miranda memberikan alamat Lidya kepada Kinan. Kinan sangat berterima kasih kepada Miranda.
Sepulang dari Turki, Lidya dikirimi sebuah paket yang berisi kancing. Sementara Aris pulang tidak menemukan Kinan dan Raya. Aris pun masuk kamar dan menemukan beberapa lembar kertas laporan mutasi dari bank. Tak lama Kinan masuk dengan wajah yang sangat sinis. Kinan tak lagi berbasa-basi.
Aris langsung diserang dengan pertanyaan “Kenapa Cappadocia?” KInan melanjutkan bahwa dia sudah mengetahui semuanya bahkan dari wangi bajunya, anting yang diberikan kepada Kinan, Jack office. Kinan mengatakan bahwa dia sudah tahu semuanya.
Aris pun berusaha terlihat tenang untuk menjelaskan kepada Kinan dengan berdalih bahwa Aris sedang ada pekerjaan di Turki karena ada urusan diplomatic di sana untuk menyiapkan suatu alat komunikasi supaya tidak mudah disadap. Projek yang dilakukan adalah projek impian yang tidak boleh dikasih tahu siapa-siapa bahkan kepada istri sendiri.
Kinan melemparkan sebuah kertas yang bertuliskan list penumpang dan Kinan mengatakan kalau itu adalah projek rahasia kenapa ada nama kamu di list tersebut. Kinan merasa capek dibohongi tapi kenapa Aris tak ada lelahnya untuk berbohong. Aris tetap berdalih bahwa Aris sedang dijebak karena Aris mendapatkan projek besar itu.
Kinan berteriak dan meminta Aris untuk berhenti menjelaskan. Aris nada bicaranya semakin tinggi karena merasa dicurigai terus oleh Kinan padahal dia bekerja keras untuk KInan dan Raya. Kinan pun melemparkan kertas mutase rekening tersebut dan bilang bahwa uangnya ditransfer juga kepada Lidya. Kinan pun kaget bahwa Aris memberikan pen house untuk Lidya seharga 5 miliar. Yang lebih menyakitkan Kinan adalah Aris malah membawa Lidya ke tempat yang dia impikan.
Aris semakin marah dan menuduh Kinan gila dengan mengecek apa saja. Kinan mulai kasar dengan menarik bajunya Aris dan menanyakan apakah mencintai perempuan itu. Aris semakin marah dan meninggalkan Kinan. Aris benar-benar tak memedulikan kehamilan Kinan. Kinan terlihat kesakitan dan kehamilannya mengalami kontraksi. Aris langsung membawa KInan ke rumah sakit dan langsung mengambil tindakan.
Kinan terbangun dan ternyata sudah ada di ruang operasi. Kinan sangat sedih atas apa yang terjadi hari ini. Kinan sangat mengkhawatirkan bayinya. Belum ada respon dari bayi Kinan…