
Rawon Setan dan Rawon Kalkulator di Surabaya (Lukman Hamarong)
Tak ada lagi keraguan bagi saya untuk tidak menyantap kuliner dengan ciri khas kuahnya yang berwarna hitam pekat tersebut. Ciri khas ini pula yang menjadi magnet bagi para pelancong.
Lalu kenapa disebut rawon kalkulator? Konon katanya, yang diperkuat teman saya dari Gowa, bahwa kasirnya tak butuh kalkulator untuk menghitung biaya, cukup mengalkulasi dengan cara mengingat dan menghafal jumlah pesanan, dan hasilnya sama persis dengan kalkulator. Mantap!
Makanan khas Jawa Timur ini juga pernah menempati posisi pertama sebagai sup terenak Se-Asia pada tahun 2020 lalu versi majalah Taste Atlas. Sebuah pengakuan tak terbabtahkan. (LH)
Artikel Terkait
Ada yang Unik dari Festival Kuliner Talang Kepuh di Palembang, Bayarnya Pakai Uang Mainan Jaman Bingen
Siapa Bu Rum yang Trending di Twitter? Berikut Sejarah Pertama Namanya Mulai Dikenal Penikmat Kuliner
Perkaya Kuliner Khas Rongkong, DP3AP2KB dan Dinas Pertanian Berdayakan Kelompok Perempuan
Kini Hadir Pujasera Desa Bakka, Jual Beragam Kuliner Tradisional, Salah Satunya Putu Seko
Usung Konsep Western Resto, La Paris Menjadi Pilihan Tepat Pencinta Kuliner Bekasi