KLIKANGGARAN -- Manusia pertama yang diciptakan oleh Allah Swt. adalah Adam as. Manusia pertama ini dibekali dengan berbagai macam fasilitas yang tertanam di dalam dirinya. Seperti akal untuk berpikir, organ tubuh untuk bergerak, dan perasaan untuk memahami.
Selain itu, seluruh makhluk dan potensi alam diciptakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Mulai dari sumber alam yang berlimpah, sampai makhluk hidup yang saling bertautan untuk memberikan asupan kepada manusia.
Manusia ini sangat spesial. Ia diciptakan dengan berbagai kelengkapan kebutuhan hidup yang sudah sangat pas disiapkan oleh Allah Swt. Sang Pencipta seluruh alam.
Meskipun demikian, apakah mungkin manusia yang dibekali berbagai macam perlengkapan yang sempurna itu tidak memiliki tugas untuk menjalani kehidupan dunia ini?
Baca Juga: Melihat Uniknya Tradisi Ngabuburit Masyarakat Indonesia di Bulan Ramadan Menunggu Berbuka Puasa
Atau apakah mungkin manusia dihidupkan di dunia yang memiliki bekal yang lengkap ini dibiarkan begitu saja tanpa ada balasan yang kelak menemuinya ketika melakukan kebaikan atau keburukan?
Sudah pasti tidak. Manusia diberikan semua itu untuk menjalankan visi dan misi yang diembannya ketika penciptaannya dimulai.
Mari kita tanyakan hal tersebut kepada ulama, sang pewaris nabi. Adalah Badiuzzaman Said Nursi, ulama asal Turki yang membeberkan hakikat dari tugas utama manusia untuk hidup di muka bumi ini. Kita merujuk kepada bukunya Nasihat Spiritual, dalam Kalimat Kelima. Said Nursi memulainya dengan sebuah cerita imajiner.
Diceritakan bahwa terdapat dua orang prajurit dalam sebuah batalion. Prajurit pertama menyadari posisinya sebagai prajurit yang diberikan berbagai macam bekal persenjataan dan alat latihan untuk persiapannya menghadapi perang. Adapun kebutuhan makan, kesehatan, dan berbagai kebutuhan lainnya, itu merupakan kewajiban negara yang tidak perlu dia campuri.
Berbeda dengan prajurit kedua, ia merasa perlu untuk mencari keperluan hidupnya sehingga melalaikan latihan dan persiapannya untuk berperang. Akhirnya, ia sibuk menumpuk harta dan berjual beli di pasar. Mengetahui hal itu, prajurit pertama memperingati prajurit kedua tentang tugas utamanya.
Bayangkan jika prajurit kedua menghiraukan ucapan prajurit pertama. Betapa ia sungguh sangat merugi dan meremehkan negara yang sudah pasti akan memenuhi kebutuhan hidupnya.
Baca Juga: Inilah Nilai, Kemudahan, dan Pentingnya Salat Menurut Badiuzzaman Said Nursi dalam Nasihat Spiritual
Begitulah kiranya manusia dihadirkan di muka bumi ini. Manusia dibekali tugas oleh Allah untuk berlatih dan menyiapkan diri untuk berperang. Latihannya berupa menuntut ilmu lalu mengerjakan amal saleh untuk berperang. Adapun peperangannya adalah melawan hawa nafsu dan godaan setan agar tidak terjatuh ke dalam dosa dan kesalahan. Untuk urusan rezeki, itu merupakan kewajiban Allah. Dia sudah berjanji akan memberikannya dengan takaran yang pas sesuai kebutuhan manusia.
Artikel Terkait
Inilah Nilai, Kemudahan, dan Pentingnya Salat Menurut Badiuzzaman Said Nursi dalam Nasihat Spiritual
The Minion dan The Daddies Dilibas, Fikri/Bagas Kampiun All England 2022
MotoGP: Pawang Hujan 'THANK YOU for stopping the rain!', Bagaimana dengan Teknologi Modifikasi Cuaca?
Mengenal ASM: Manfaat Polis dan Cara Klaimnya
Halaqoh Ketenagaankerjaan dan Muspimnas K-SARBUMUSI 2022
Permalukan Real Madrid, Barcelona Menang Meyakinkan
Aubameyang Wujudkan Mimpi di Bernabeu, Cetak Brace di Laga El Clasico
Inilah Arti Dukun dan Berbagai Profesinya yang Harus Kamu Ketahui, Apakah Pawang Hujan Termasuk Dukun?
Siapakah Risman yang Miguel Olivera Dedikasikan Kemenangan MotoGP Indonesia Kepadanya?
Hasil Akhir WTT Singapore Smash : China Tak Terkalahkan!