Duet Bakso Mercon dan Kuah Taichan, Sekuat Apa sih Kamu Bisa Tahan Pedasnya?

Denpasar, Klikanggaran.com-- Sebagai penggila kuliner, Anda mungkin pernah makan bakso mercon. Atau, jangan-jangan malah jadi menu favorit.

Bakso mercon berukuran besar dengan isian daging plus cabai cincang adalah satu dari sekian banyak varian bakso di tanah air. Ukurannya yang ekstra, plus rasanya yang pedas, tentu menjadi favorit para penggila bakso yang kebetulan suka pedas.

Akan tetapi, bagaimana jika bakso mercon yang sudah pedas itu disajikan dengan kuah taichan? Apakah rasanya ngalah-ngalahi pedasnya julidan tetangga?

Sebelum merasakan bakso mercon duet dengan kuah taichan, baiknya kita ketahui dulu asal-usul si kuah merah ini.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Menurun, KA Aglomerasi Kembali Hadir Layani Pelanggan Kereta Mulai 4 Oktober

Terminologi taichan mulanya digunakan untuk menu sate taichan. Ini adalah menu sate yang dibakar tanpa bumbu kacang dan kecap manis.

Potongan daging ayam ini nantinya hanya dibalur sambal segar plus perasan jeruk nipis. Nah, racikan itulah yang diadaptasi menjadi ke bentuk kuah.

Kuah taichan bisa dipakai untuk berbagai jenis makanan. Selain bakso, jenis kuah ini juga bisa dipakai untuk mi atau bihun, pangsit, atau bahan apa pun sesuai selera, baik hewani maupun nabati. Anda hanya perlu membuat sambal segar, lalu campur dengan jeruk nipis saat memasaknya dengan air. Tentunya diberi tambahan garam dan gula serta kaldu penyedap sesuai selera.

Baca Juga: Guru Sekolah vs Guru Bimbel, Siapa yang Terbaik? Baca Ini Jangan Baper ya...

Menu kuah taichan ini sudah menyebar ke banyak daerah. Anda dapat dengan mudah menemukan menu ini jika googling di aplikasi penyedia makanan. Harganya pun tidak akan menguras dompet.

Ini jelas merupakan alternatif sajian bagi Anda penyuka hidangan dengan cita rasa pedas. Hanya saja, perlu diingat bahwa sesuatu yang berlebihan tentu tidak baik.

Dikutip dari laman Halodoc, ada enam efek negatif jika kita terlalu banyak mengonsumsi makanan pedas, yaitu nyeri perut, perut mulas, gastritis (maag akut), refluks asam, insomnia, serta dapat mengurangi sensitivitas lidah (diakses 2 Oktober 2021).

Baca Juga: Aksi Bagi Helm dan Masker, Akhiri Operasi Patuh Candi 2021, Satlantas Polresta Banyumas

Tingkat keparahan efek-efek tersebut bergantung pada seberapa banyak Anda mengonsumsi cabai, juga bergantung pada kondisi lambung (serta keseluruhan pencernaan) Anda. Jika Anda memiliki kondisi lambung yang kurang kuat, lebih baik tidak coba-coba makanan pedas apa pun.

Pada beberapa kasus, ditemukan bahwa konsumsi cabai yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan permanen pada lambung.