Klikanggaran.com-- Secara luas dianggap sebagai salah satu penyair bahasa Persia terbesar, Jalal al-Din Muhammad Balkhi, yang kemudian dikenal sebagai Rumi, lahir pada September 1207, di provinsi Balkh, Afghanistan.
Putra seorang sarjana agama, Rumi sendiri adalah seorang ahli hukum Islam dan Sufi yang setia, dengan banyak puisi puitisnya ditujukan untuk memahami sifat Tuhan.
Rumi meninggalkan Balkh bersama keluarganya di usia muda untuk melarikan diri dari penindasan Mongol yang menyerang Asia Tengah, akhirnya tinggal di Irak, Suriah, dan Turki modern di berbagai titik.
Seiring bertambahnya usia, Rumi belajar di sekolah yurisprudensi Sunni Hanafi dan kemudian pindah ke Konya di Turki, di wilayah yang kemudian dikenal sebagai Rum, di mana ia bekerja sebagai guru.
Baca Juga: Ini Mah Putri Spiderman: Anak Perempuan yang Bisa Memanjat Dinding Rumah Tanpa Bantuan Apa Pun!
Penyair banyak dibaca dalam tata bahasa Arab dan narasi dikaitkan dengan Nabi Muhammad, serta mata pelajaran sekuler seperti sejarah, filsafat dan astronomi.
Studinya membuatnya mendapatkan julukan mawlana, yang berarti "tuan kami", varian yang masih digunakan untuk merujuk padanya sampai sekarang.
Puisi Rumi mengeksplorasi tema yang beragam dan kadang-kadang dimaksudkan sebagai instruksi spiritual dan di lain waktu sebagai hiburan.
Serta pengabdian kepada Tuhan, persaudaraan semua manusia dan penolakan keberadaan duniawi. Ada juga syair yang didedikasikan untuk temannya Shams Tabrizi, seorang mistikus.
Artikel Terkait
Puisi Basi untuk Sang Maha
Buah dari Puisi Sukmawati, Jakarta Memanas
Analisis Psikologi Terhadap Puisi Sukmawati
Bukan Puisi, Hanya Opini
SAPARDI, LELAKI TUA DAN LAUT, SERTA KISAH PUISI ESAI
Cafe Ruma Rumi Milik EL Ahmad Dhani Diresmikan Ketua MPR