gaya-hidup

Mitos Seks pada Tempat Spiritual, Duh, Cagar Budaya yang Tercemar

Minggu, 19 Desember 2021 | 19:26 WIB
Pintu gerbang ke tempat wisata Makam Pangeran Samudro (posjateng.id)

Sejarah yang bagus dan mulia dari Pangeran Samudro, entah mengapa akhirnya tercemar dengan mitos seks yang begitu kuat untuk pencari kekayaan, menyedihkan!

Baca Juga: Doddy Sudrajat Jawab Pertanyaan Feny Rose Soal Pekerjaan, Netizen: Buset eeeee nya Panjang Bener

Wisata Spiritual kedua yang sarat dengan mitos seks adalah Makam Roro Mendut

Saat Nyai datang ke Makam Roro Mendut sungguh sangat berbeda dengan Makam Pangeran Samudro, lokasinya di tengah hutan kecil, sepi dan tampak tidak terawat, saat Nyai datang ke sana bersama suami, tidak ada juru kunci makam, pintu makam terbuka, lembab dan sangat kotor tetapi di dalam aroma dupa dan ubo rampe berupa bunga yang sudah mengering masih ada.

Makam Roro Mendut (tagar.id)

Kami berkunjung ke sana siang hari, untuk sampai ke lokasi itu Nyai diantar oleh seorang pemuda, penduduk asli setempat. Kami parkir di halaman salah satu penduduk, lalu jalan melewati hutan kecil yang cukup luas. Makam ini di dusun Gandu, Desa Sendangtirto, Kecamatan Berbah, Sleman, Yogyakarta.

Biarpun tidak terurus dan tanpa juru kunci, masih banyak peziarah yang datang ke sana, khususnya setiap malam jumat Kliwon dan malam Selasa kliwon. Di tempat itu ada dua makam, di samping makam Roro Mendut ada makam Pronocitro, mereka adalah sepasang kekasih yang cintanya tidak mendapatkan restu. Kisah Roro Mendut yang sangat melegenda di negeri ini. Rupanya di sana dipercaya makam mereka.

Ritual seks dilakukan di sana sebagai syarat mendapatkan pesugihan atau penglaris, mitos seks ini sudah ada sejak turun temurun. Untuk memenuhi syarat itu, pasangan tidak boleh suami istri, harus dengan selingkuhan dan harus berhubungan badan di sekitar makam.

Baca Juga: Cerbung: Kabut Pembatas Dua Hati

Karena penduduk setempat merasa tidak nyaman dengan ritual yang tidak sesuai dengan ajaran agama tersebut, maka sejak gempa Jogja tahun 2006 yang lalu, teras dari makam yang runtuh dibiarkan begitu saja, dan dibiarkan tanpa juru kunci.

Sebenarnya ini salah satu cagar budaya juga, hanya sangat disayangkan mitos ritual sex membuat semua tercemar dan makam menjadi tidak terurus. Salam damai…


Penulis: Nyai Sampur

Halaman:

Tags

Terkini