Awalnya saya pikir tetangga yang memasak terlalu dini, tetapi setelah kesadaran saya terkumpul, saya mencoba fokus mendengar suara keributan di dapur itu. Ternyata suara itu dari dapur rumah kami.
Baca Juga: Masa Pandemi, CBA: Perjalanan Dinas DPRD Muara Enim Pemborosan
Saya berpikir, apakah tuan rumah masuk rumah kami tanpa permisi, tapi mengapa pagi-pagi buta? Saya keluar dari kamar berjalan menuju dapur. Semakin mendekat ke dapur suara itu semakin jelas, dan ternyata di dapur tidak ada siapa pun, hanya ada suara orang sibuk beraktivitas dan asap putih di atas kompor.
Asap putih itu bukan menyerupai asap memasak dari kompor gas, tetapi seperti kepulan asap memasak dari dapur tradisional yang masih menggunakan kayu.
Seketika itu juga tubuh saya terasa kaku dan tidak bisa bergerak. Jantung saya berdetak entah berapa kali lebih cepat, bulu kuduk saya berdiri.
“Duh Gusti, saya harus bagaimana?”
Itu saja kalimat yang sanggup saya keluarkan. Mungkin pembaca akan berpikir, mengapa tidak membaca doa?
Terlalu panik dan terlalu takut membuat saya kehilangan sebagian kesadaran berpikir saya. Untuk beberapa saat saya tidak ingat dengan doa apa pun, yang ada hanya ketakutan yang luar biasa. Kengerian hingga ke tulang.
Suara-suara itu berhenti sesaat setelah saya melihat kelebatan perempuan tua dengan jarik coklat lusuh berjalan masuk ke kamar mandi, lalu menghilang entah ke mana.
Baca Juga: Duh, Histori Tingkat Piutang Usaha PT Inhutani II Bermasalah dan Terus Meningkat?
Apakah gangguan mistis itu berhenti sampai pada pagi itu? Tidak. Itu hanya awal makhluk astral itu memperkenalkan diri.*
Bersambung….
Penulis: Nyai Sampur
Editor: Blackrose