KLIKANGGARAN -- Novel "Tapak Jejak" karya Fiersa Besari, seorang penyanyi dan penulis ternama Indonesia, bukan hanya menghadirkan kisah petualangan yang memikat, tetapi juga penuh dengan makna dan refleksi diri.
Artikel ini akan mengulas struktur novel "Tapak Jejak" dengan fokus pada alur, penokohan, dan latar yang membangun narasi perjalanan dan perkembangan sang tokoh utama.
Novel ini menggunakan alur maju dengan beberapa kilas balik yang memperkaya cerita. Dimulai dengan kegelisahan sang tokoh utama, Bung, yang memutuskan untuk melepaskan diri dari rutinitas dan menjelajahi pelosok Indonesia.
Perjalanannya bersama sahabatnya, Swarandee, diwarnai berbagai peristiwa menarik, lucu, dan penuh petualangan. Alur yang dinamis ini dihiasi pula dengan momen-momen reflektif, di mana Bung merenungkan makna hidup, cinta, dan persahabatan.
Kejutan dan plot twist yang tak terduga semakin menambah keseruan cerita dan membuat pembaca penasaran dengan kelanjutan perjalanan Bung.
Bung, sang tokoh utama, digambarkan sebagai sosok pemuda yang pemberani, dan haus akan pengalaman baru. Perjalanannya membawanya pada proses pendewasaan diri, di mana ia belajar untuk lebih bersabar, menghargai perbedaan, dan memahami arti persahabatan sejati.
Swarandee, sahabatnya, menjadi pelengkap yang ideal bagi Bung. Sosoknya yang tenang dan rasional membantu menyeimbangkan sifat impulsif Bung. Selain kedua tokoh utama, terdapat pula karakter-karakter lain yang menarik dan memberikan warna pada cerita, seperti Sakti, Sarah, Desi, dan Irfan.
Novel ini menjelajahi berbagai tempat eksotis di Indonesia, mulai dari Ternate, Sorong, Manokwari, Masohi, Banda Naira dan Makasar. Deskripsi latar yang detail dan hidup membawa pembaca seolah-olah turut dalam perjalanan Bung dan Swarandee.
Keindahan alam, keragaman budaya, dan keramahan penduduk lokal digambarkan dengan apik, sehingga memperkuat narasi dan memberikan pengalaman membaca yang imersif.
Struktur novel "Tapak Jejak" yang kokoh, dengan alur yang dinamis, penokohan yang kuat, dan latar yang memukau, menjadikannya sebuah karya yang tak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi. Novel ini mengajak pembaca untuk berani keluar dari zona nyaman, menjelajahi dunia, dan menemukan makna hidup dalam setiap jejak kaki yang ditinggalkan.
Penulis: Ahmad Kholifi (Mahasiswa Universitas Pamulang)