KLIKANGGARAN -- Halo Klikers! Bagaimana kabar hari ini? Semoga semuanya baik-baik saja dan tetap semangat menjalani aktivitasnya. Pada kesempatan kali ini, mari kita menggali lebih dalam masalah-masalah sosial yang terdapat dalam cerpen "Pelangi Setelah Hujan" karya Faomasi.
Dalam kehidupan sekarang seringkali anak menjadi korban atas perselingkuhan orangtuanya. Menurut data terakhir yang dirilis oleh Just Dating Indonesia merupakan Negara kedua yang rentan terhadap kasus perselingkuhan.
Menurut sumber, dalam sebuah survei tentang orangtua yang berselingkuh, 75% anak menyatakan jika mereka merasa dikhianati oleh orangtua yang berselingkuh (Shofy,2024).
Dilansir dari Halodoc yang ditinjau oleh Dr. Rizal Fadli tahun 2022, hal-hal yang menyebabkan selingkuh diantaranya:
Tidak terpuaskan secara seksual
Tidak terpuaskan secara emosional
Merasakan cinta pada orang lain
Melakukan balas dendam
Keinginan untuk mendapatkan apresiasi
Dalam cerpen "Pelangi Setelah Hujan" karya Faomasi, kita diperkenalkan pada seorang anak yang hidup dalam lingkungan keluarga yang penuh dengan tekanan dan konflik yang mengakibatkan anak tersebut menjadi trauma. Masalah sosial ini hampir sekali kita temui di kehidupan masyarakat sekitar kita.
Pada cerpen “Pelangi Setelah Hujan” sang anak masih berusia 5 tahun, belum sepenuhnya memahami dunia di sekitarnya. Konflik timbul antara ayah dan ibunya.
Latar belakang sang ayah pada cerpen “Pelangi Setelah Hujan” adalah seorang supir antar kota yang jarang pulang kerumahnya. Dalam pekerjaannya sang ayah bertemu dengan banyak klien diantaranya wanita-wanita penggoda.
Walaupun sang ayah menutupi kesalahannya tersebut, ternyata sang ibu sudah mengetahui bahwa suaminya berselingkuh dengan Wanita penggoda tersebut.
Ketika sang ibu ingin mengungkapkan kesalahan suaminya, sang suami malah melakukan tindakan memukul dan tindakan lainnya yang membuat sang ibu kesakitan. Sang anak yang melihat hal itu terjadi kepada ibunya, ia tidak bisa berbuat apa-apa karena masih kecil dan agak sedikit mengalami trauma.
Dalam kisah ini, peran wanita dalam menangkap isyarat dan mengungkap kebenaran menjadi sangat penting. Seperti peribahasa yang mengatakan 'serapat-rapatnya menyimpan bangkai pasti akan tercium juga', kita menyadari bahwa kebenaran akan terungkap suatu saat meskipun telah diselimuti oleh kedustaan.
Semoga didalam kehidupan kita, kita dijauhkan dari hal-hal yang bisa merusak hubungan rumah tangga.
Penulis: Ahmad Naufal Awaludin Ananda (Mahasiswa Universitas Pamulang