KLIKANGGARAN -- Dalam sastra Indonesia, cerita pendek sering kali menjadi medium yang kuat untuk menyampaikan pesan-pesan mendalam tentang kehidupan, keberanian, dan pencarian makna. Salah satu contoh yang menonjol adalah cerpen "Ketika Mas Gagah Pergi" karya Helvy Tiana Rosa.
Cerpen "Ketika Mas Gagah Pergi" karya Helvy Tiana Rosa mengisahkan tentang perubahan besar dalam hidup Gagah, seorang pemuda yang pulang ke rumah setelah lama merantau.
Kembalinya Gagah tidak hanya membawa fisiknya, tetapi juga perubahan besar dalam dirinya. Di tengah kehidupan yang telah berubah, Gagah berusaha menemukan kembali jati dirinya yang lebih dalam dari perjalanan hidupnya.
Dalam cerpen "Ketika Mas Gagah Pergi" karya Helvy Tiana Rosa, tokoh utama Gagah menampilkan kompleksitas psikologis yang menarik untuk dianalisis, terutama melalui pendekatan psikologi Sigmund Freud.
Freud mengemukakan bahwa kepribadian seseorang terbentuk dari tiga struktur utama: id, ego, dan superego. Mari kita lihat bagaimana karakter Gagah mencerminkan aspek-aspek ini:
Id: Aspek id dari Gagah mungkin tercermin dalam perilaku masa lalunya yang lebih mementingkan kepuasan pribadi tanpa memperhatikan norma atau moral.
Ego: Setelah merasakan momen pencerahan spiritual, Gagah berusaha menemukan keseimbangan antara keinginannya dan tuntutan realitas sosial serta agama yang dihadapinya.
Ego-nya bertindak sebagai penengah antara keinginan-keinginan primordial dari id dan tuntutan moral dari superego.
Superego: Perubahan signifikan dalam diri Gagah menandakan pengaruh kuat superego. Ia mulai lebih dipengaruhi oleh nilai-nilai moral dan ajaran agama yang diyakininya, menjadi panduan utama dalam setiap tindakannya.
Melalui pendekatan psikoanalisis Sigmund Freud, kita dapat memperdalam pemahaman tentang kompleksitas karakter Gagah dalam cerpen "Ketika Mas Gagah Pergi".
Analisis ini membantu kita melihat lebih jauh tentang dinamika psikologis yang mempengaruhi perilaku dan perubahan karakter tokoh utama dalam cerita.
Dengan demikian, cerpen ini tidak hanya menjadi medium hiburan, tetapi juga memberikan wawasan yang mendalam tentang kehidupan dan kepribadian manusia.
Penulis : Riska Muthiah (Mahasiswa Universitas Pamulang)