(KLIKANGGARAN) — Sejumlah proyek strategis nasional (PSN) kini jadi sorotan karena terancam mangkrak dan belum rampung sesuai target.
Beberapa proyek besar seperti Ibu Kota Nusantara (IKN), MRT Fase II, Kereta Semi Cepat Jakarta–Surabaya, hingga Tol Trans Sumatera tahap II disebut mengalami hambatan serius di lapangan.
Masalah klasik seperti pembebasan lahan, perencanaan lemah, hingga keterbatasan pembiayaan menjadi penyebab utama keterlambatan. Selain itu, sejumlah proyek lain seperti Pelabuhan Ambon, Tol Getaci, Bendungan Sarolangun, dan Jalan Ujung Jabung juga masih belum menunjukkan progres signifikan.
Kondisi ini memunculkan kekhawatiran publik terhadap efektivitas penggunaan anggaran negara, terlebih di tengah tekanan fiskal yang meningkat dan harapan bahwa infrastruktur dapat menjadi motor pemerataan ekonomi nasional.
Menkeu: APBN Harus Jadi Mesin Kesejahteraan
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) harus menjadi alat peningkatan kesejahteraan rakyat, bukan sekadar membiayai proyek fisik.
“Pada dasarnya sama, seluruh APBN, seluruh kegiatan pemerintah, DPR, DPD, tujuannya sama untuk membuat masyarakat kita semua jadi kaya,” ujar Purbaya dalam Rapat Kerja Komite IV DPD RI di Senayan, Jakarta, Kamis, 6 November 2025.
Ia menilai keberhasilan ekonomi tidak diukur dari banyaknya proyek besar atau orang kaya baru, melainkan dari seberapa luas manfaat yang dirasakan rakyat.
“Kalau saya sendiri ya sudah kaya, tapi kan sebagian besar masyarakat kita nggak begitu. Itu bukan keberhasilan kalau yang kaya cuma sedikit,” tegasnya.
Menurutnya, proyek infrastruktur tetap penting, namun hasil akhirnya harus mampu mengangkat kesejahteraan masyarakat.
“Saya selalu bilang, mari kita kaya bersama. Itu tujuan kita,” tandasnya.