Baca Juga: Kadis Dikbud Minta Napak Tilas Religi di Desa Pattimang Jadi Event Tahunan Daerah
“Kemudian, khusus bulan ini, beras terjadi deflasi yaitu -0,13 persen. Lima tahun terakhir, ini (deflasi beras) pertama di bulan September, di saat paceklik,” ungkapnya.
Deflasi beras tersebut menjadi sinyal baik bahwa harga pangan pokok tetap stabil, sementara pasokan meningkat dan daya beli masyarakat tetap terjaga.
Tantangan Menuju Swasembada Berkelanjutan
Meski berbagai indikator menunjukkan kemajuan, publik masih menantikan pembuktian nyata swasembada beras di lapangan.
Pasalnya, pengalaman tahun-tahun sebelumnya memperlihatkan bagaimana perubahan iklim dan kendala distribusi bisa memicu impor kembali.
Dengan keputusan menghentikan impor sementara, pemerintah dihadapkan pada tugas besar menjaga keseimbangan produksi, harga, dan stok beras nasional.
Masyarakat berharap kebijakan ini tidak berhenti pada tataran simbolik, tetapi benar-benar menjadi langkah konkret menuju kemandirian pangan Indonesia.**