bisnis

Aplikasi Paylater: Fasilitas Belanja Instan yang Praktis, Tapi Bisa Jadi Ancaman Baru bagi Keuangan Pengguna

Sabtu, 6 September 2025 | 20:55 WIB
Foto Ilustrasi - Aplikasi paylater memungkinkan seseorang membayar sesuatu yang dibeli di kemudian hari. ((Unsplash/atlanticmoney).)


(KLIKANGGARAN) - Perkembangan teknologi finansial membuat gaya hidup masyarakat semakin praktis.

Salah satu layanan yang kini populer adalah fitur paylater, yang memungkinkan konsumen membeli barang atau jasa sekarang dan melunasinya di kemudian hari.

Fasilitas ini banyak diminati, terutama kalangan muda, karena dianggap bisa memenuhi kebutuhan tanpa harus menunggu gaji cair.

Meski begitu, pengguna perlu memahami sisi positif dan risiko yang ada sebelum memanfaatkannya.

Baca Juga: Airlangga Hartarto Pastikan Satgas PHK dalam Proses Pembentukan, Target Segera Direalisasikan Usai Arahan Presiden

1. Transaksi Lebih Mudah
Layanan paylater biasanya sudah terhubung langsung dengan berbagai aplikasi, mulai dari e-commerce, transportasi online, hingga platform gaya hidup.


Proses pendaftaran cepat, tidak ribet, dan bisa langsung digunakan untuk kebutuhan harian.


Beberapa penyedia besar di Indonesia, seperti GoPayLater, ShopeePayLater, dan Traveloka Paylater, juga menghadirkan pilihan cicilan dengan tenor fleksibel sesuai kebutuhan pengguna.

Baca Juga: Mentan Andi Amran Pastikan Indonesia Tak Akan Impor Beras hingga Akhir 2025, Stok Nasional Capai Hampir 4 Juta Ton

2. Risiko Finansial yang Mengintai
Walau praktis, penggunaan paylater tetap memiliki konsekuensi. Jika tidak dikendalikan, fitur ini bisa menjerumuskan pengguna pada utang konsumtif.


Biaya bunga serta denda keterlambatan yang cukup tinggi berpotensi membebani kondisi finansial bila tidak diatur secara bijak.

Karena itu, penting untuk menggunakan layanan ini dengan penuh perhitungan.

Baca Juga: Kunto Aji Tetap Manggung di Pestapora 2025, Donasikan Honor dan Suarakan Krisis Iklim Usai Freeport Tak Lagi Jadi Sponsor

3. Peran Literasi Keuangan
Paylater idealnya dipandang sebagai alat bantu, bukan pemicu gaya hidup konsumtif. Dengan literasi keuangan yang baik, konsumen tetap bisa menikmati kemudahannya tanpa terjerat masalah utang.


Mengatur batas penggunaan, memilih tenor yang sesuai kemampuan, serta disiplin membayar tepat waktu adalah langkah penting untuk menjaga keamanan finansial.

Halaman:

Tags

Terkini