(KLIKANGGARAN) - Pemerintah memastikan keberlanjutan stimulus ekonomi di paruh kedua tahun 2025.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan paket kebijakan akan digencarkan untuk memperkuat daya beli masyarakat.
Airlangga mengungkapkan, realisasi stimulus pada semester I/2025 sebesar Rp61 triliun telah menunjukkan dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Untuk itu, pada semester II pemerintah kembali menyiapkan sejumlah program yang akan menyasar langsung sektor riil.
Baca Juga: Dijarah dan Dibakar, Pramono Anung Ungkap Kerugian Transportasi Publik Jakarta Capai Rp55 Miliar
Dalam situasi ekonomi yang masih diwarnai ketidakpastian dan dinamika politik, Airlangga menekankan pentingnya fokus pada program prioritas.
“Nah, program untuk mendorong daya beli dan konsumsi antara lain kredit investasi padat karya terutama untuk revitalisasi mesin-mesin produksi,” ujar Airlangga di Bursa Efek Indonesia, Jakarta pada Senin, 1 September 2025.
Adapun industri yang akan menjadi target meliputi tekstil, furnitur, serta makanan dan minuman.
Selain itu, pemerintah juga memperluas dukungan di sektor perumahan dengan peningkatan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dari 220 ribu menjadi 350 ribu unit rumah, penerapan PPN DTP 100, serta bantuan stimulan perumahan swadaya bagi 41 ribu rumah.
Ia menambahkan, pemerintah turut mengoptimalkan program BPJS Ketenagakerjaan yang difokuskan untuk melindungi pekerja dan buruh.
“Kredit usaha rakyat khusus sektor perumahan, akan mendorong 400 pembangunan 450 ribu rumah, besarnya di atas Rp30 triliun,” imbuhnya.
Tak hanya itu, sektor pariwisata juga akan mendapat stimulus, mengikuti pola tahun sebelumnya di periode Natal dan Tahun Baru (Nataru). Rincian lengkap akan diumumkan lebih lanjut.
Artikel Terkait
Ekonom Ragukan Pertumbuhan Ekonomi RI 5,12 Persen, Istana Tegaskan Data Pemerintah Transparan dan Sesuai Fakta
OJK Pangkas Target Pertumbuhan Kredit Jadi 8,99 Persen, Perbankan Diminta Realistis Hadapi Tantangan Ekonomi 2025
Dugaan Food Tray MBG Impor China Mengandung Babi, IPNU Desak Pemerintah Pakai Produk Lokal Demi Kehalalan dan Ekonomi RI
Kerugian Ekonomi Akibat Wabah PMK Tembus Rp9 Triliun, Pemerintah Perketat Program Vaksinasi Ternak Nasional di 2025
Bongkar Strategi Bisnis di Tengah Gejolak Ekonomi Global: Pentingnya Transparansi dan Adaptasi untuk Menjaga Kepercayaan Pasar