(KLIKANGGARAN)--Pihak berwenang Turki pada hari Jumat mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk 82 orang, termasuk seorang walikota, atas protes pro-Kurdi yang terjadi enam tahun lalu, kata pejabat dan media lokal.
Para pengunjuk rasa turun ke jalan-jalan di Turki tenggara yang sebagian besar orang Kurdi pada Oktober 2014, menuduh tentara Turki berdiam diri ketika Negara Islam (IS) mengepung kota Kobane, tepat di seberang perbatasan Suriah.
Demonstrasi dan kerusuhan, yang menyebabkan bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi, menyebabkan kematian 37 orang, dengan lebih banyak lagi yang terluka di kota-kota di tenggara, termasuk Diyarbakir, Batman dan Siirt.
Polisi sedang memburu 82 tersangka di ibu kota Turki dan enam provinsi lainnya, kata kantor kejaksaan umum Ankara dalam sebuah pernyataan.
Kantor kejaksaan tidak merinci pelanggaran apa yang diduga dilakukan 82 orang tersebut, AFP melaporkan.
Tetapi dikatakan kejahatan yang dilakukan selama protes termasuk pembunuhan, percobaan pembunuhan, pencurian, kerusakan properti, penjarahan, pembakaran bendera Turki dan cedera 326 pejabat keamanan dan 435 warga negara.
Kelompok Kurdi dituduh
Ankara menuduh Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang - yang telah berperang melawan negara Turki sejak 1984 - menghasut demonstrasi.
Ia juga menuduh Partai Demokrat Rakyat Kurdi (HDP) terkait dengan PKK dan mendukung protes.
HDP membantah klaim tersebut dan menyalahkan polisi Turki atas kekerasan selama protes.
Dalam pernyataannya, Reuters melaporkan, kantor kejaksaan mengatakan surat perintah penangkapan dikeluarkan atas "beberapa seruan yang dibuat untuk mengundang masyarakat ke jalan dan melakukan tindakan teror".
"Biro Investigasi Kejahatan Teror Kejaksaan Ankara telah meluncurkan penyelidikan terhadap organisasi teroris PKK dan apa yang disebut para eksekutifnya, serta beberapa eksekutif dan anggota partai politik ... dan, pada tahap saat ini, memerintahkan penahanan 82 tersangka, "kata kantor itu.
Surat perintah penangkapan untuk walikota
Penyiar NTV dan media lain mengatakan para tersangka termasuk anggota HDP, juga walikota Kars, Ayhan Bilgen, mantan anggota parlemen dan pembuat film Sirri Sureyya Onder, dan beberapa pengurus partai, dan beberapa telah ditahan.
