PPP Bantah Kalau Jokowi Otoriter, Buktinya Amien Rais Masih Bebas Bersuara

photo author
- Minggu, 16 Agustus 2020 | 19:09 WIB
IMG_20200816_191220
IMG_20200816_191220


Jakarta, KlikAnggaran.com— Amien Rais, sang Pendiri Partai Amanat Nasional (PAN)  menyatakan bahwa praktik otoritarianisme di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) semakin pekat.


Amien juga menyatakan Jokowi lebih banyak berulah daripada berprestasi.


"Tipikal otoritaritarianisme ini sepenuhnya dipraktikkan oleh rezim Jokowi. Tangan rezim otoriter sangat ringan untuk memangkas kekuatan masyarakat yang tidak sejalan dengan kemauan rezim," ujar Amien dalam video yang diunggah di YouTube, Sabtu (15/8).


Amien mengatakan Jokowi memiliki pendukung yang suka menjilat. Dia mengatakan banyak orang yang mengalami kematian intelektual dan kehancuran integritas karena hanya demi mendapat jabatan dari Jokowi.


Terkait dengan situasi itu, Amien pun mengaitkannya dengan cerita Raja Fir'aun yang menawarkan jabatan kepada penyihir jika berhasil menang melawan dengan Nabi Musa.


Amien juga berkata sistem pengawasan dan keseimbangan (check and balance) telah hilang di era pemerintahan Jokowi. Dia menyebut lembaga legislatif saat ini hanya dijadikan sebagai tukang stempel kehendak Jokowi.


Para penegak hukum, kata Amien, secara efektif menjadi penghalang dan penghancur hukum. Amien juga meyakini pemerintahan Jokowi pasti ambruk karena menerapkan otoritarianisme.


Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi membantah Jokowi sebagai sosok yang otoriter. Sebab, menurut dia hal itu dibuktikan dengan Amien yang masih bebas mengemukakan pendapat dan mengkritik Jokowi.


"Kalau Jokowi otoriter kenapa Pak Amien masih bebas bersuara, berteriak, mengkritik? Kalau rezim otoriter harusnya sudah dibungkam, demo dilarang, pengkritik ditangkap. Namun kenyataannya di Indonesia bebas-bebas saja orang bersuara atau berpendapat baik yang ditopang data akurat maupun tidak berbasis data," ujar Baidowi kepada CNNIndonesia.com.


Baidowi menuturkan Amien tidak perlu menuduh tanpa bukti. Dia berkata Amien cukup memberikan contoh dan teladan bagi keluarga terdekat, misalnya istri, anak, dan cucu untuk bersikap atau berperilaku sopan santun, bijak, tidak arogan, serta tidak angkuh.


"Janganlah bicara terlalu melebar, kalau kita sendiri tidak mampu menjaga keluarga sendiri dari tindakan angkuh, menang sendiri, tidak taat aturan, bahkan post power syndrom," ujarnya.


Terkait dengan perumpamaan tentang kisah Nabi Musa dan Fir'aun yang disampaikan Amien untuk menganalogikan pemerintahan Jokowi, dia menilai hal itu terlalu jauh. Sebab, dia menyebut dari aspek keyakinan antara Nabi Musa dan Fir'aun sudah berbeda.


"Pak Jokowi Muslim, mau dihadapkan dengan siapa? Belum lagi kalau membandingkan dengan sistem negara era demokrasi Indonesia dengan kerajaan ala Fir'aun jauh berbeda, ibarat langit dan bumi. Sebaiknya tidak menuding orang tanpa disertakan bukti-bukti konkret," kata Baidowi.


Lebih dari itu, dia membantah parlemen hanya formalitas dan selalu menurut kemauan pemerintah. Dia pun meminta Amien menunjukkan bukti.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Nisa Muslimah

Tags

Rekomendasi

Terkini

X