Pesta Demokrasi: Pilihan Rakyat atau Pilihan Penguasa?

photo author
- Senin, 12 Februari 2024 | 21:05 WIB
Image: Pemilihan Umum - (Iyan, Klikanggaran)
Image: Pemilihan Umum - (Iyan, Klikanggaran)

KLIKANGGARAN--Pemilihan umum adalah Pesta Demokrasi sesungguhnya, pesta yang meriah karena rakyat bisa menentukan jenis “makanan” yang ingin mereka nikmati. Pada 14 Februari 2024 mendatang rakyat akan memilih Presiden, Calon Legistatif Tingkat Daerah, Provinsi dan Pusat.

“Makanan” yang disediakan oleh Partai Pengusung jelas beragam dengan berbagai bumbu masakan. Pesta demokrasi ini sungguh meriah karena dihiasi dengan sajian kampanye yang beragam. Rakyat bisa menikmati sajian pesta ini mulai dari pendaftraran yang menggunaan arak-arakan, hingga pertemuan besar-besaran yang diadakan oleh ketiga calon presiden kita.

Rakyat yang datang ke pesta ini seharunya mengikuti kata hati untuk memilih “makanan” apa yang ingin mereka makan. Bukan atas desakan dari penguasa, baik ditingkat desa sampai pusat.

Baca Juga: Berbagai Reaksi Elit Politik Tanggapi Film Dirty Vote dari Yusuf Kalla hingga Zulkifli Hasan

Dalam menikmati pesta tersebut, rakyat bebas untuk memilih, menyuarakan, dan mementukan hajat hidupnya selama 5 tahun ke depan. Penguasa yang memiliki kuasa atas hal ini sebaiknya hanya memfasilitasi jalannya pesta ini bukan memaksakan memilih “makanan” yang ingin dinikmati. Banyak sumber yang beredar bahwa setiap paslon memiliki cara-cara tersendiri untuk menarik hati rakyat agar menikmati “makanan” yang mereka sajikan.

Pada akhirnya membentuk kubu-kubu yang saling serang baik secara langsung atau secara digital. Hal tersebut wajar saja terjadi, dan diperbolehkan asal sesuai dengan etika norma yang ada di Masyarakat. Menyuarakan pilihan kita adalah bagian dari demokrasi. Yang merupakan pengamalan dari sila ke 4 Pancasila.

Dalam pesta demokrasi ini terdiri dari berbagai pilihan, mulai dari pendaftaran, kampanye sampai dari masa tenang. Pesta ini memasuki masa tenang, atribut-atribut kampenye sudah diturunkan. Rakyat Bersiap menghadiri pesta 2 hari mendatang. Ditengah masa tenang ini, ada sebuah fakta yang diberikan oleh kanal youtube Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK).

Baca Juga: Rahasia Dibalik Kesuksesan Ade Sumaedi: Hasil dari Perjuangan

Inti dari video ini adalah memberikan pemaparan mengenai bagaimana salah satu calon wakil presiden bisa menempati posisi calon presiden tersebut. Tentu ini menjadi sebuah tontonan yang menarik. Dan pastinya menjadi sebuah polemik baru di Tengah masa tenang ini.

Ada berbagai komentar mengenai video ini, yang memang terkesan menyudutkan salah satu pasangan. Tapi, jika menyimak video ini dengan lengkap inti dari video ini hanya mengungkapkan fakta yang sebenarnya terjadi.

Pesta ini sudah memasuki tahap akhir, semoga rakyat yang menikmati “makanan” yang disajikan dengan nyaman, tanpa paksaan agar benar-benar terlaksana LUBERJURDIL. Pilihan rakyat ini harus kita tekankan di pesta lusa, bukan atas desakan penguasa.


Penulis: NurulLita Sari Dosen Universitas Pamulang

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ratih Sugianti

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X