KLIKANGGARAN -- Dr. Ucok Binanga Nasution, Dosen Institut Stiami, mengomentari mundurnya Mahfud MD sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam).
Menurut Ucok, berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 53 Tahun 2023 disebutkan bahwa menteri atau pejabat setingkat menteri yang mengikuti Pilpres 2024 tidak diwajibkan untuk mundur dari jabatan.
Ucok menyampaikan bahwa Pasal 1 PP Nomor 53 Tahun 2023 menjelaskan perubahan ketentuan dalam PP Nomor 32 Tahun 2018. Misalnya, ketentuan ayat (1) Pasal 18 diubah dengan menambahkan frasa menteri dan pejabat setingkat menteri. Peraturan Pemerintah ini mengubah ketentuan yang sebelumnya tercantum dalam PP Nomor 32 Tahun 2018.
Ucok juga menambahkan bahwa, ada satu tambahan ayat pada Pasal 18, yaitu ayat (1a) yang menjelaskan tentang ketentuan tentang menteri dan pejabat setingkat menteri yang dicalonkan sebagai capres maupun cawapres harus mendapatkan persetujuan dan izin cuti dari Presiden.
Baca Juga: Ketua DPR RI Borong Produk UMKM dan Sepeda Listrik Purbalingga
"Jadi, mundurnya Pak Mahfud sebagai Menkopuhukan RI sebenarnya dapat dilihat sebagai bentuk tanggung jawab dan transparansi untuk menghindari konflik kepentingan dan penyalahgunaan wewenang," jelas Ucok kepada Klikanggaran.com.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD memberikan surat pengunduran diri kepada Jokowi yang didampingi Menteri Sekretariat Negara, Pratikno, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (1/2/2024).
Mahfud menyampaikan bahwa salah satu isi pertemuannya adalah permohonan maaf apabila masalah-masalah yang kurang dilaksanakannya dengan baik.
Mahfud mengungkapkan bahwa pertemuannya dengan Jokowi berlangsung kurang lebih selama 10 menit. Tak ada ketegangan dalam pertemuan singkat ini.
Baca Juga: Ketua Bawaslu Jateng : Memasuki Masa Tenang, Pengawas Pemilu Waspadai Money Politik
Bahkan, Mahfud menyebut pertemuannya dengan Jokowi sore ini penuh dengan kegembiraan. Tak sedikit pula keduanya saling bercerita ketika roda Kabinet Indonesia Maju baru berjalan.
Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 itu memastikan pertemuan singkat ini lebih berbicara dari hati ke hati.
"Alhamdulillah Bapak Presiden sama dengan saya, kita bicara dari hati ke hati, penuh dengan kekeluargaan, sama-sama tersenyum, tidak ada ketegangan apa pun, kita tersenyum, bergembira, bercerita masa lalu, ketika kita mulai bekerja," ungkap Mahfud.***
Artikel Terkait
Yuk, Kita Lihat Prakiraan Cuaca di Malam Tahun Baru, Ternyata BMKG Beri Peringatan Dini yang Perlu jadi Perhatian bagi warga Jakarta!!
Rizal Ramli Tutup Usia Pasca 2 Pekan di RSCM
Program Kartu Prakerja 2024 Dibuka, Ini Keuntungan jika Ikuti Program Ini!!
Kepolisian Akui Pria Berjaket Hitam Bertuliskan Polisi yang Tangkap Saipul Jamil Adalah Anggotanya: Naluri Kepolisian
Jaringan Pemred Promedia (JPP) Dukung Pemilu Damai, Publikasikan Konten Edukatif dan Tidak Saling Menghujat
Akun Instagram Mahfud MD Mendadak Unggah Tentara Israel, Apa yang Terjadi?
Pemda Nagan Raya akan Kembangkan Kecamatan Kuala Pesisir Jadi Kawasan Industri Terpadu Berbasis Pengolahan Hasil Pertanian dan Perkebunan
Dibanjiri Pertanyaan Transparansi Uang Transport Pelantikan dan Bimtek, Inilah Jawaban KPU
FSGI: Presiden Sampai Jajaran Dinas Pendidikan Di Daerah Harus Jadi Role Model Pendidikan Politik Bagi Peserta Didik