Peringati Hari Gizi Nasional, Tingkat Stunting Kota Lubuklinggau Terendah 2 se Sumsel

- Minggu, 29 Januari 2023 | 15:59 WIB
Wali Kota Lubuklinggau, H. SN Prana Putra Sohe
Wali Kota Lubuklinggau, H. SN Prana Putra Sohe

KLIKANGGARAN -- Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Kota Lubuklinggau, memperingati hari gizi nasional ke-63 tahun 2023 tingkat Kota Lubuklinggau. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Auditorium Bukit Sulap, Kantor Wali Kota Lubuklinggau. pada Kamis (26/1).

Pada Peringatan hari gizi nasional tingkat Kota Lubuklinggau ini juga dilaksanakan pemberian tablet penambah darah kepada siswa tingkat SMA serta lomba rangking 1.

Ketua Persagi DPC Lubuklinggau, M. Ridho Nugroho, dalam sambutannya mengatakan bahwa organisasi persagi sudah lama berdiri, awalya gabungan antara Mura dan Muratara, namun saat ini sudah berdiri untuk wilayah masing-masing.

“Jumlah anggota ada 60 yang tersebar di Puskesmas, Dinkes, Rumah Sakit dan lainnya. Kami saat ini sebagai mitra pemerintah dalam penurunan stunting, angka stunting di Lubuklinggau tahun 2021 di angka 22,8 persen. target 2024 sebesar 13,52 persen," ujar Ridho.

"Alhamdulillah, kita dapatkan data dari pusat bahwa hasil studi di Lubuklinggau sebesar 11,7 persen pada 2022 yang sudah di bawah target. Hal ini tidak lepas dari usaha kerja sama semuanya bersama-sama melakukan intervensi penurunan kecapatan stunting ini,” sambungnya.

Sesuai dengan tema, lanjut Ridho, dengan protein hewani cegah stunting, tingkat konsumsi protein di Lubuklinggau rata-rata harian sebesar 68gr perhari. Angka itu dikatakannya sudah mencukupi angka kecukupan gizi masyarakat Indonesia, namun ini belum protein khusus hewani.

Sementara itu, Wali Kota Lubuklinggau, H. SN Prana Putra Sohe, mengatakan bahwa Kota Lubuklinggau sendiri nomor 2 terendah se Sumsel (Sumatera Selatan) setelah Pagar Alam. Penurunannya secara drastis se Sumsel.

“Hal ini sangat positif, harapannya nanti bahwa semua elemen masyarakat untuk berbuat bersama dalam pembangunan Lubuklinggau, pertama inflasi, kedua kemiskinan, ketiga adalah stunting,” kata Wako.

Wako mengatakan bahwa saat ini sudah cukup baik untuk kemiskinan, pengangguran sudah turun, dan stunting juga demikian.

“Ini akan lebih baik juga jika semua elemen bergerak nyata, tidak hanya berbicara saja. Sekarang kita sudah punya mapingnya, kita sudah tau mana saja akan jadi stunting, rentan stunting, dan sebagainya. Rumah, alamat dan lainnya kita sudah ada datanya. IBI bergerak, IDI bergerak, ahli gizi dan sebagainya, karena banyak hal yang bisa menyebabkan stunting, lingkungan, dan juga keluarga,” pungkasnya.

Editor: Insan Purnama

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X