UPDATE ERUPSI SEMERU, Lumajang Tetapkan 14 Hari Tanggap Darurat Bencana, Sebanyak 1.979 Jiwa Mengungsi

photo author
- Minggu, 4 Desember 2022 | 21:47 WIB
Bupati Lumajang, Thoriqul Haq menyatakan telah menetapkan tanggap darurat bencana selama 14 hari setelah erupsi gunungapi Semeru, minggu (4/12/2022). (kominfo Lumajang)
Bupati Lumajang, Thoriqul Haq menyatakan telah menetapkan tanggap darurat bencana selama 14 hari setelah erupsi gunungapi Semeru, minggu (4/12/2022). (kominfo Lumajang)

KLIKANGGARAN – Bupati Lumajang Jawa Timur, Thoriqul Haq atau yang akrab dipanggil Cak Thoriq menyatakan telah menandatangani SK Bupati tentang penetapan masa tanggap darurat bencana menyusul erupsi atau Awan Panas Guguran (APG) gunungapi Semeru, Minggu (4/12/2022).

Masa tanggap darurat bencana terkait APG gunungapi Semeru berlangsung selama 14 hari, mulai Minggu (4/12/2022).

"Tanggap darurat 14 hari sejak hari ini, SK Bupati segera saya tandatangani," ujar Bupati Lumajang Thoriqul Haq (Cak Thoriq) saat dikonfirmasi di Pos Pengungsian Desa Penanggal, Minggu (4/12/2022) seperti rilis yang disampaikan Pemkab Lumajang.

Baca Juga: Cerita Paradoks 3 Martinez di Balik Kemenangan Argentina atas Australia

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi telah menetapkan status gunungapi Semeru naik menjadi dari siaga atau level III ke Awas atau level IV.

Terkait naiknya level status gunung Semeru tersebut, Bupati Lumajang Jawa Timur, Thoriqul Haq meminta masyarakat yang berada di zona merah untuk mengosongkan tempat dan mengevakuasi diri ke posko pengungsian yang telah disediakan.

"Sejalan dengan status gunung semeru yang awas, saya memerintahkan seluruh OPD sesuai dengan tugas dan fungsinya untuk mengkonsolidasi para pengungsi bisa diintervensi karena tersebar di beberapa tempat dan penyebarannya lebih luas," katanya.

Baca Juga: Messi Mengalahkan Ronaldo, Mencetak Rekor Penghargaan Man of The Match Terbanyak dalam Sejarah Piala Dunia

Sementara itu, disinggung mengenai kemungkinan adanya korban, bupati menjelaskan, bahwa sampai dengan berita ditulis masih belum ada laporan jumlah korban maupun laporan kehilangan dari masyarakat.

"Belum mendapatkan laporan korban, hanya beberapa penanganan yang harus ditangani tim medis, tadi ada bayi umur beberapa bulan tetapi sudah mendapatkan penanganan medis di puskesmas," jelasnya.

Ribuan Orang Mengungsi
BNPB dalam keterangannya menyataakn, sebanyak 1.979 jiwa mengungsi di 11 titik setelah terjadi Awan Panas Guguran (APG) dan peningkatan aktivitas vulkanik Gunungapi Semeru, Minggu (4/12).

Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merinci 11 titik pengungsian itu meliputi; 266 jiwa di SDN 4 Supiturang, 217 jiwa di Balai Desa Oro-oro Ombo, 119 jiwa di SDN 2 Sumberurip, 228 jiwa di Balai Desa Sumberurip, 131 jiwa di Balai Desa Penanggal, 52 jiwa di Pos Gunung Sawur, 216 jiwa di Balai Desa Pasirian, 150 jiwa di Lapangan Candipuro, 600 jiwa di Kantor Kecamatan Candipuro dan sisanya di SMP N 2 Pronojiwo.

Baca Juga: Sinopsis Kupu Malam Episode 3B: Laura Mulai Jatuh Cinta pada Raffi Tapi Mami Rachel Datang Menjemputya

Sementara itu, wilayah yang terdampak APG Gunungapi Semeru meliputi Desa Capiturang dan Sumberurip di Kecamatan Pronojiwo, Desa Sumbersari di Kecamatan Rowokangkung, Desa Penanggal dan Desa Sumberwuluh di Kecamatan Candipuro dan Desa Pasirian di Desa Pasirian.**

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: BNPB, portalberita.lumajangkab.go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X