KLIKANGGARAN -- Sepertinya marwah dolar akan menurun perlahan-lahan. Rusia dan India tidak membutuhkan dolar AS dalam perdagangan.
Kedua negara bersepakat tidak pakai dolar setelah beralih ke mata uang nasional untuk melakukan penyelesaian bersama.
Tidak dipakainya dolar oleg Rusia dan India disampaikan Presiden Forum Internasional BRICS Purnima Anand kepada wartawan, Kamis (25/8/2022), dikutip Russia Today.
“Kami telah menerapkan mekanisme penyelesaian bersama dalam rubel dan rupee, dan negara kami tidak perlu menggunakan dolar dalam penyelesaian bersama. Dan hari ini mekanisme serupa untuk penyelesaian bersama dalam rubel dan yuan sedang dikembangkan oleh China,” katanya.
Baca Juga: Krisis Energi Inggris Mungkin Lebih Buruk dari Kehancuran 2008
“Artinya negara-negara BRICS membuka diri terhadap Rusia, menawarkan kesempatan bagi negara tersebut untuk mengatasi konsekuensi sanksi,” tambah Anand, seperti dikutip kantor berita RIA.
Presiden BRICS mengatakan perdagangan timbal balik antara India dan Rusia telah tumbuh lima kali lipat selama 40 tahun terakhir.
Moskow memasok volume minyak yang berkembang pesat ke India, dan sebagai imbalannya mendapat sejumlah besar produk pertanian, tekstil, obat-obatan, dan produk lainnya.
Anand juga mencatat bahwa New Delhi menganggap dirinya sebagai pihak netral dalam perang sanksi saat ini antara Barat dan Rusia, dan meskipun ada tekanan sanksi, akan melanjutkan kerja sama dengan Moskow “di bidang mana pun yang diperlukan.”
Baca Juga: Jumlah Tentara Rusia Akan Meningkat Menjadi 1,15 Juta Personel pada Tahun Depan
“Ketika operasi militer Rusia di Ukraina dimulai, tentu saja ada tekanan pada India untuk berhenti mengimpor minyak Rusia. Namun Kementerian Luar Negeri harus menolak tekanan tersebut. Pihak Rusia diyakinkan bahwa pasokan tidak akan dihentikan dan rezim sanksi sama sekali tidak akan mempengaruhi hubungan antara negara-negara kita,” kata kepala forum itu.
BRICS merupakan forum sosial-ekonomi dan politik internasional yang menggabungkan lima negara anggota: Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan.
DISCLAIMER: Artikel ini telah tayang dalam bahasa Inggris di Russia Today dengan judul "Russia and India no longer need US dollar – BRICS president", selangkapnya baca KLIK DI SINI.
Artikel Terkait
Paket Bantuan untuk Ukraina Senilai 40 Miliar Dolar Tertunda di Kongres AS
Ukraina Telah Menerima Lebih dari 6 Miliar Dolar, tetapi Membutuhkan Lebih Banyak Bantuan
Putin: Inflasi di AS sebab Terlalu Banyak Dolar yang Dicetak, sementara di UE Terkait Kebijakan Energi
Elon Musk Digugat 258 M Dolar Atas Dugaan Skema Piramida Dogecoin
Rubel Mencapai Level Tertinggi 7 Tahun Versus Dolar
Tagar Anjay Rupiah 15 Ribu Trending di Twitter, Warganet Sebut Kini Dolar 10 Ribu, Tapi?
Membangun Kembali Ukraina Lebih Ambisius daripada Marshall Plan, Miliaran Dolar Diperlukan
Euro Jatuh di Bawah Dolar untuk Kedua Kalinya dalam Satu Bulan Lebih