Dihadiri Ketua IGTKI Provinsi Sulsel, Konferensi Kerja I IGTKI Luwu Utara Sukses

- Minggu, 27 Maret 2022 | 11:27 WIB
Ketua IGTKI Sulsel foto bersama Pengurus IGTK Luwu Utara usai Koferja I IGTKI Luwu Utara, Sabtu (26/3/2022).  (LHR)
Ketua IGTKI Sulsel foto bersama Pengurus IGTK Luwu Utara usai Koferja I IGTKI Luwu Utara, Sabtu (26/3/2022). (LHR)

KLIKANGGARAN --- Konferensi Kerja (Konferja) I Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Luwu Utara, berlangsung sukses.

Konferensi Kerja I IGTKI Luwu Utara ini dihadiri langsung Ketua IGTKI Provinsi Sulawesi Selatan Dra. Hj. Tamsi, M.Si., sekaligus memberikan pembinaan organisasi.

Konferja I IGTKI Luwu Utara dirangkaikan dengan Workshop Implementasi Pembelajaran Berbasis Proyek Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran Berbasis Kurikulum Merdeka.

Hadir sebagai narasumber Workshop Implementasi Pembelajaran Berbasis Proyek pada Konferja I IGTKI Luwu Utara, Faliha Mahnur, S.AB,. S.Pd., M.Pd., dari IGTKI Sulsel.

Baca Juga: Sinopsis Drama Korea Pachinko Episode 3: Sunja Hamil, Apakah Hansu Bertanggung Jawab?

Baca Juga: Inilah Profil Steve Noh yang Membuat Galau Nitizen, Pemeran Isak, Suami Sunja di Pachinko

Ketua IGTKI-PGRI Luwu Utara, Wahyuni Hamarong, mengaku bersyukur atas terlaksananya Konferja I IGTKI Luwu Utara dan Workshop karena dihadiri kurang lebih 80 peserta.

Wahyuni berharap kegiatan tersebut dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada para peserta Workshop Implementasi Pembelajaran Berbasis Proyek.

“Semoga ilmu yang diperoleh dapat memberikan inovasi, kreasi, dan motivasi kepada para guru TK,” kata Wahyuni saat membuka Konferja I IGTKI, Sabtu (26/3/2022), di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Luwu Utara.

Baca Juga: Ahmad Al Habsy Haramkan Aqua dan Vit kemudian Puji Minuman Mineral Merek Ajwa, Habib Kribo : Anda Menjual Ayat

Baca Juga: Inilah Penjelasan Polda Metro Jaya tentang Dea OnlyFans yang Tidak Ditahan Meskipun Jadi Tersangka Pornografi

Wahyuni mengatakan, tujuan kegiatan ini adalah untuk mengembangkan pendidikan anak usia dini di lembaga masing-masing dengan metode pembelajaran interaktif dan inovatif, baik secara teoritis maupun praktek.

“Salah satu prinsip belajar adalah peran guru sebagai fasilitator. Di mana proses belajar yang baik pemikirannya diserahkan kepada inisiatif anak, sehingga menghasilkan output belajar yang dikuasai utuh dan terekam kuat secara mendalam,” jelasnya.

Dengan demikian, kata dia, anak dapat belajar merdeka untuk berinisiatif melakukan kegiatan kreatif dalam proses pembelajaran. “Tantangan kita adalah bagaimana membantu mereka menjadi pemimpin bagi dirinya dan mengeksplorasi potensinya,” pungkasnya.** (LH)

Halaman:

Editor: Muslikhin

Sumber: Liputan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X