Benarkah Ibunda Tangmo, Berikan Pengampunan karena Kompensasi 30 Juta Baht? Ini Jawaban Panida

KLIKANGGARAN -- Kematian Tangmo yang menyita perhatian warganet di berbagai negara membuat kasusnya semakin menarik diikuti.

Belakangan Ibunda Tangmo, Panida Siriyuthayothin menjadi pusat perhatian saat dirinya dituding memberikan pengampunan terhadap teman-teman Tangmo karena dirinya mendapatkan kompensasi.

Dalam sebuah wawancara di program Hone Krasae di TV Channel 3, ibunda Tangmo, Panida Siriyuthayothin, mengaku telah memaafkan orang-orang yang membuat putrinya tewas.

Dalam kesempatan tersebut, Panida mengatakan telah memaafkan pemilik speedboat, Tanupat "Por" Lerttaweewit dan pengemudinya, Phaiboon "Robert" Trikanjananun.

Baca Juga: Ibunda Tangmo, Panida, Akui Maafkan Pemilik Boat dan Pengemudinya yang Diduga Sebabkan Anaknya Wafat, Kenapa?

Panida menyebut, hal itu lantaran Por meneleponnya pada keesokan hari setelah kejadian, meminta maaf, dan ingin bertemu dengannya untuk berbicara secara langsung.

Adapun terkait tudingan jika pengampunannya didasarkan pada kompensasi yang dia harapkan, Panida membantahnya.

Hitung-hitungan nominal yang ia paparkan dalam wawancara merupakan gambaran seandainya Tangmo masih hidup.

Baca Juga: Teja Paku Alam Ungkap Kondisi Persib Jelang Laga Kontra Persiraja Banda Aceh, Apa Katanya?

“Katakan jika Mo menghasilkan 1 juta Baht (Rp439 juta) dari serial TV. Jika dia hidup lebih dari 30 tahun saya bisa mengalikan jumlah itu dengan 30 (30 tahun x 1 Baht). Ini masih belum termasuk kehilangan pendapatan dari sesi foto sebagai model," kata dikutip Klikanggaran.com dari Bangkot Pos pada Sabtu, 5 Maret 2022.

30 juta Baht jika dikonversikan ke rupiah maka setara dengan Rp13 miliar.

Panida mengaku sangat kecewa dengan beberapa teman dekat Tangmo yang memberikan keterangan soal rencana pemakaman putrinya tanpa konfirmasi ke pihak keluarga terlebih dahulu.

Baca Juga: Inilah Pemenag MotoGP Qatar 10 Balapan Terakhir, Tahun Ini Siapa yang Menang, Ya...

Panida menegaskan, ia tidak memaafkan manager Tangmo, Idsarin "Gatick" Juthasuksawat karena tidak menghubunginya tentang kematian Tangmo hingga tiga hari setelah kejadian.