KLIKANGGARAN--Mahkamah Agung India telah menuntut tindakan segera untuk mengatasi kabut asap beracun tebal yang telah menutupi New Delhi selama lebih dari seminggu. Bahkan menyarankan untuk memberlakukan penguncian alias lockdown singkat.
“Apakah kamu tahu betapa buruknya situasinya? Orang-orang harus memakai masker bahkan di rumah,” kata Ketua Pengadilan N.V. Ramana, menyapa pejabat pemerintah, menyindir kabut asap, dikutip dari RT.com.
Pengadilan mengatakan pejabat pusat dan negara bagian harus membuat "keputusan darurat" dan mempresentasikan rencana untuk memerangi kabut asap pada hari Senin. Ramana menyarankan agar pihak berwenang mempertimbangkan "penguncian dua hari," di antara langkah-langkah lainnya.
Baca Juga: Aha, Bapak ketahuan! Polisi Terciduk Warga Hendak meminta Uang Damai Rp200 Ribu
Seorang pejabat mengakui di pengadilan bahwa menghirup udara di ibu kota adalah "seperti merokok 20 batang sehari." Pengibaratan kabut asap yang tebal di New Delhi.
Dewan polusi federal negara itu memerintahkan otoritas negara bagian dan lokal pada hari Jumat untuk bersiap menghadapi tindakan darurat.
Kualitas udara di New Delhi bekerja minggu lalu karena beberapa faktor, termasuk pembakaran tunggul tanaman dan emisi dari transportasi.
Baca Juga: Wingko Babat : Ternyata Sejarahnya Bukan Asli Semarang
Media India mencatat bahwa penurunan juga terjadi setelah festival Diwali, ketika banyak orang melanggar larangan kembang api.***
Apabila artikel ini menarik, mohon bantuan untuk men-share-kannya kepada teman-teman Anda, terima kasih.
Artikel Terkait
Jenderal Top AS Ini Mengatakan Dunia Akan Memiliki Tiga Kekuatan Adidaya
Dua Tentara Anggota Pasukan Elite Tewas dalam Latihan Kualifikasi Penyelam Tempur
Di Desa Ini Ada Perayaan 'Perang' Kotoran Sapi, Konon Bermanfaat untuk Kesehatan
Cargo Ducati Terbongkar, Karyawan Sirkuit Mandalika Pun Dipecat, Tindakan Konyol Demi Konten?
Inisiatif Great Narrative Dibuka Klaus Schwab, Ketua WEF dan Inisiator Great Reset
Jokowi Jajal Sirkuit Mandalika yang Akan Dipakai Ajang Balap WorldSBK
Rusia Merencanakan Tanggapan Asimetris terhadap Tindakan Tidak Ramah Barat
Naas Betul! Sudah Kehilangan Kaki, Pria Ini Harus Bayar Rp89 Juta dan Penjara Pula