KLIKANGGARAN -- Dana sebesar €67 miliar ($67 miliar) dialokasi oleh Pemerintah Jerman untuk diberikan kepada perusahaan energi domestik yang mengalami kekurangan pasokan gas.
Perusahaan energi domestik Jerman mengalami kekurangan pasokan gas akibat penurunan tajam dalam impor gas alam dari Rusia.
Paket keuangan besar-besaran diharapkan dapat membantu KfW, bank investasi dan pembangunan milik negara Jerman, untuk memberikan jaminan dan bantuan likuiditas kepada perusahaan energi lokal, lansir RT.com mengutip laporan Handelsblatt pada hari Selasa.
Dana tersebut kabarnya akan ditransfer dari WSF (Economic Stabilization Fund) yang diciptakan selama pandemi Covid-19.
Baca Juga: Jelang Bimtek IV, Bupati Ingatkan Smart City Bukan Hanya Tanggung Jawab Dinas Kominfo
“Mengingat kenaikan harga, tindakan berwawasan ke depan oleh pemerintah federal dan KfW diperlukan,” kata sumber pemerintah kepada media.
Harga gas di seluruh Uni Eropa telah melonjak dalam beberapa bulan terakhir sebagai akibat dari sanksi yang dikenakan pada Moskow atas konflik di Ukraina, dan pengurangan pasokan Rusia.
Para pemimpin Uni Eropa sebelumnya telah mengumumkan rencana untuk mengurangi konsumsi gas sebesar 15% mulai 1 Agustus hingga akhir Maret 2023.
Negara-negara anggota memiliki kebijaksanaan atas langkah-langkah spesifik yang diadopsi untuk mencapai tujuan tersebut.
Baca Juga: Kabar Duka, Tete Mandosir Sarumi Pencipta Lagu 'Apuse' Meninggal Dunia, Inilah Profilnya!
“Kementerian Federal Ekonomi telah menerima berbagai aplikasi untuk menjembatani likuiditas dari perusahaan di sektor pasokan gas dan energi, mereka saat ini sedang diperiksa,” sebuah makalah internal pemerintah yang dilihat oleh Handelsblatt berbunyi. “Volume aplikasi berada dalam miliaran dua digit yang rendah.”
Awal bulan ini, importir gas terbesar Jerman, Uniper, meminta bantuan pemerintah tambahan karena kerugian finansial dari upayanya untuk menggantikan gas alam Rusia dengan membeli gas di pasar spot.
DISCLAIMER: Artikel ini telah tayang dalam bahasa Inggris dengan judul "Berlin prepares massive energy bailout – media", untuk membaca artikel aslinya KLIK DI SINI.