KLIKANGGARAN-- Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan bahwa serangan helikopter Ukraina yang dilaporkan di terminal minyak tidak membantu pembicaraan damai di masa depan dengan Kiev.
Fasilitas, yang terletak di wilayah Belgorod, terbakar pada hari Jumat di tengah kampanye militer Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina, demikian RT melansirnya.
Terminal minyak terbakar di wilayah yang berbatasan dengan Ukraina pada Jumat pagi.
Gubernur Vyacheslav Gladkov mengklaim bahwa dua helikopter Ukraina melintasi perbatasan dan menabrak lokasi.
Kejadian itu mengakibatkan dua pekerja menderita luka-luka yang tidak mengancam jiwa.
Kementerian Pertahanan Rusia belum secara terbuka mengomentari insiden tersebut. Staf Umum Ukraina juga tidak mengomentari tuduhan tersebut dalam laporan regulernya pada hari Jumat.
Situs berita Segodnya.ua, bagaimanapun, mengutip sumber militer Ukraina yang mengatakan bahwa ledakan di terminal terjadi "karena kelalaian, atau untuk menyembunyikan korupsi seseorang."
“Tentu saja, ini tidak dapat dianggap sebagai menciptakan kondisi yang nyaman untuk melanjutkan pembicaraan,” klaim Peskov, seraya menambahkan bahwa segala sesuatu sedang dilakukan untuk mencegah gangguan pasokan bahan bakar di wilayah tersebut.
Baca Juga: Mengenal Perbedaan Ihkbar dan Isbat Terkait Penetapan Tanggal 1 Ramadan 1443 H
Peskov menambahkan bahwa Presiden Vladimir Putin telah diberitahu tentang masalah ini.
Moskow menyerang negara tetangga itu pada akhir Februari, menyusul kegagalan Ukraina untuk mengimplementasikan ketentuan perjanjian Minsk yang ditandatangani pada 2014, dan akhirnya pengakuan Rusia atas republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.
Protokol yang diperantarai Jerman dan Prancis telah dirancang untuk mengatur status wilayah-wilayah tersebut di dalam negara Ukraina.
Rusia kini menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.