KLIKANGGARAN -- Pro dan kontra terkait isi novel berjudul Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin (DYJTPMA) karya Tere Liye trending di media sosial Twitter.
Sebagian warganet menuding bahwa dalam novel DYJTPMA yang diterbitkan tahun 2014 kry Tere Liye tersebut berisi normalisasi grooming dan pedofilia.
Namun sebagian warganet yang lain menyebut bahwa itu tidaklah benar, melainkan justru memberikan informasi untuk bisa diambil sebagagai pelajaran.
Terkait polemik tersebut, Tere Liye melalui akun Instaram resminya mengklarifikasi dan mengomentari apa yang tengah menjadi perbincangan publik tersebut.
Berikut klarifikasi dan komentar Tere Liye dikutip Klikanggaran.com dari akun Instagramnya pada Sabtu, 12 Maret 2022.
Seriusan deh,
Kalau kamu bilang novel ini tentag peodifilia, waduh, ada yang korslet di pola pikirmu, dik.
Coba baca dengan cara berpikir yang lurus. Ada orang tulus membantu anak2 di sekitarnya, dia bikin taman bacaan, dll, dsbgnya. Lantas ada kasus salah-satu yg dia bantu ternyata suka.
Ayo, dibaca dgn seksama. Cerita ini sudut pandangnya dari ceweknya semua. Itu teknik bercerita tingkat tinggi. Saat pembaca luput memahami satu fakta kecil: hei, dari ujung ke ujung semua kisah adalah 'opini' tokoh cewek. Tapi kabar baiknya, dengan segala drama dari si cewek, dia tumbuh jadi wanita berpendidikan tinggi, pintar, punya pekerjaan baik, bukan sebaliknya, hanya galau tidak jelas, tdak pernah memantaskan diri.
Tapi baiklah, dari jutaan pembaca novel ini, 1-2 bilang peodifilia, itu sih lumrah. Sama kayak Harry Potter jadi buku, 1-2 orang bilang buku itu harus dibakar. Begitulah, pola pikir orang2 jaman lama. Penyihir harus dibakar. Maka buku ttg sihir harus dibakar juga.
Nah, apa pesan moral dari cerita ini? Jadilah seperti Tania, dia terus meningkatkan kualitas dirinya, sekolah di LN, lulusan terbaik, punya bisnis, berkarya, dll, dsbgnya, meski akhirnya patah hati mendengar jawaban orang yg dia cintai. Jangan jadi netizen yg sibuk main medsos, sibuk mengomentari karya2 orang lain, tapi stuck begitu2 saja.
*Tere Liye
Baca Juga: RESENSI BUKU: Hal-Hal yang Dibicarakan Ketika Raymond Carver Bicara Soal Cinta