peristiwa-internasional

Amerika Serikat Peringatkan China agar Tidak Membantu Rusia

Jumat, 4 Februari 2022 | 08:57 WIB
Ilustrasi (Pixabay/geralt)

KLIKANGGARAN--Ned Price, juru bicara Departemen Luar Negeri Presiden Aerika Serikat Joe Biden, mengancam bisnis China dengan hukuman ekonomi jika mereka memutuskan untuk bekerja dengan Rusia melalui sanksi hipotetis Amerika Serikat.

Dikutip dari RT.com dalam artikel "US warns China against helping Russia", selama konferensi pers pada hari Kamis, Price mengklaim Amerika Serikat memiliki “serangkaian alat yang dapat kami gunakan jika kami melihat perusahaan asing, termasuk yang ada di China, melakukan yang terbaik untuk mengisi kembali tindakan kontrol ekspor Amerika Serikat, untuk menghindarinya, untuk menyiasatinya."

“Jika Rusia berpikir bahwa itu akan berada dalam posisi... untuk mengurangi beberapa konsekuensi itu, dengan hubungan yang lebih dekat dengan [China], itu tidak terjadi. Ini benar-benar akan membuat ekonomi Rusia, dalam banyak hal, lebih rapuh,” Price memperingatkan, mengacu pada sanksi hipotetis Amerika Serikat terhadap Moskow atas invasi hipotetis Rusia ke Ukraina.

Baca Juga: Waduh, Luna Maya Kena Tipu, bagaimana Modus Penipuannya sampai Luna Maya Tertipu, berapa Kerugiannya?

Price terus memperingatkan Rusia bahwa mereka tidak dapat bertahan tanpa Barat, dengan mengklaim bahwa “jika Anda menyangkal kemampuan Anda untuk bertransaksi dengan Barat, untuk mengimpor dengan Barat, dari Eropa, dari Amerika Serikat, Anda akan secara signifikan menurunkan kapasitas produktif Anda. dan potensi inovatif Anda.”

Dalam konferensi pers yang sama, Price mengklaim memiliki bukti intelijen AS bahwa Rusia merencanakan serangan bendera palsu di Ukraina untuk membenarkan invasi ke negara itu. Namun, Price dicaci maki oleh seorang jurnalis AP karena menolak memberikan satu bukti pun kepada publik untuk membenarkan klaim tersebut.

Moskow telah berulang kali menepis tuduhan bahwa mereka merencanakan invasi ke Ukraina sebagai "histeria", dan bahkan Kiev pada satu titik telah mengkritik pejabat dan media Barat karena merusak ekonominya dengan ketakutan terus-menerus tentang perang "yang akan segera terjadi".

Apabila artikel ini menarik, mohon bantuan untuk men-share-kannya kepada teman-teman Anda, terima kasih.

Tags

Terkini