KLIKANGGARAN--Sebuah ledakan yang terjadi di luar Rumah Sakit Wanita Liverpool, Inggris pada hari Minggu telah dinyatakan sebagai insiden teroris, kata polisi.
Polisi Inggris mengatakan bahwa ledakan hari Minggu di taksi Liverpool disebabkan oleh bahan peledak rakitan.
"Asumsi kami sejauh ini adalah bahwa (bom) ini dirakit oleh penumpang di dalam taksi," kata Russ Jackson dari Counter Terrorism North West kepada wartawan yang berkumpul pada hari Senin, dikutip RT.com dalam artikel "Liverpool bombing declared terrorist incident".
Baca Juga: Wisata Mistis Pringgodani, Lereng Gunung Lawu
Sebelumnya pada hari Senin diumumkan bahwa sopir taksi Dave Perry,telah dibebaskan dari rumah sakit.
Sopir taksi itu membawa pembom, lalu sopir taksi itu mengunci pembom itu di mobilnya di luar rumah sakit wanita setelah mendengar suara-suara yang mencurigakan.
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, memuji “keberanian luar biasa” Perry, mencatat bahwa dia berperilaku dengan “kehadiran pikiran yang luar biasa.”
Baca Juga: Ria Ricis Panggil Teuku Ryan, Pacar, lho, Bukan Suami
GB News 'Patrick Christys menyerukan Perry untuk menjadi ksatria, sementara penduduk Liverpool telah menyiapkan halaman penggalangan dana untuk pengemudi taksi heroik.
Dalam rekaman CCTV yang dibagikan secara online, taksi terlihat mengemudi di dekat bagian penerima tamu rumah sakit, di mana bom tampaknya meledak dan mobil berhenti.
Perry kemudian lari dari mobilnya yang akhirnya terbakar. Dilaporkan bahwa bom tersebut tidak meledak seperti yang direncanakan teroris.
Baca Juga: Bisakah Tommy Sugiarto Jegal Kento Momota dan Maju ke Babak kedua Indonesia Masters 2021
Pembom adalah satu-satunya korban tewas dari ledakan yang terjadi sesaat sebelum peringatan pukul 11 pagi.
Dia dilaporkan awalnya meminta untuk dibawa ke tugu peringatan perang tetapi dengan jalan ditutup untuk peringatan itu, dia kemudian meminta untuk dibawa ke pusat kota, dan akhirnya ke rumah sakit.