KLIKANGGARAN -- Microsoft akan menutup aplikasi LinkedIn di China setelah dikritik oleh seorang senator AS yang menyatakan sangat prihatin ada sebuah perusahaan Amerika yang aktif menyensor jurnalis Amerika atas nama Partai Komunis China.
Mr Scott, seorang Republikan, menulis: "Saya sangat prihatin bahwa sebuah perusahaan Amerika secara aktif menyensor wartawan Amerika atas nama Partai Komunis China."
Sebelumnmya LinkedIn, platform jejaring sosial yang berfokus pada karir dikritik karena menyensor unggahan dan profil dari jurnalis Barat yang dianggap melanggar aturan Partai Komunis.
Sebagai gantinya, Microsoft akan meluncurkan versi baru dari LinkeddIn di China yang diberi nama InJobs.
Baca Juga: Luar Biasa, Indonesia Juara Piala Thomas, Kalahkan China 3-0
Isi aplikasi InJobs akan fokus pada informasi karir dan pekerjaan dan "tidak akan menyertakan umpan sosial atau kemampuan untuk berbagi posting atau artikel" yang berpotensi menyinggung Pemerintah China.
Dalam menanggapi kritik, Microsoft dalam sebuah unggahan di media resmi perusaahaan menyatakan, "sangat mendukung kebebasan berekspresi" tetapi mengambil pendekatan menyensor posting di situs mereka yang ada di China. Tujuannya "untuk menciptakan nilai bagi anggota kami di China dan sekitarnya dan dunia.
Baca Juga: Kiano Larang Sule Tengok Kenzo, Ku Naon Coba?
Perusahaan-perusahaan Barat seperti Facebook dan Google tidak beroperasi di China, meskipun mereka diundang pada tahun 2017 ketika Presiden Xi Jinping berjanji internet China akan menjadi "semakin terbuka".**