(KLIKANGGARAN) — Banjir bandang yang melanda Aceh Timur membawa dampak besar bagi ribuan warga dan menyebabkan sejumlah wilayah masih terisolasi hingga kini. Bencana hidrometeorologi tersebut sebelumnya menerjang 18 kabupaten/kota di Aceh dan memicu ratusan korban jiwa serta kerusakan infrastruktur serius.
Situasi itu memicu reaksi keras Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al Farlaky, yang mengaku kecewa terhadap respons Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang dinilai tidak sigap mengirimkan armada truk untuk mengangkut bantuan penting bagi warga terdampak.
Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam apel bersama aparatur sipil negara di Idi, pada Rabu, 3 Desember 2025.
Baca Juga: Resmi Bercerai dengan Andre Taulany, Inilah Sosok Erin Taulany
“Untuk Satpol PP, saya kecewa. Saya tidak bisa terhubung dengan kepala Satpol PP, karena sinyal hilang,” kata Iskandar.
Ia menyebut, selama tiga hari pertama bencana, tidak ada satu pun personel yang menginisiasi pengiriman truk ke posko utama. Padahal, armada itu menjadi kebutuhan mendesak untuk menyalurkan bantuan.
“Saya kecewa sekali, tidak satu pun inisiatif datang bawa truk. Kita butuh truk untuk mengangkut bantuan,” tambahnya.
Meski tengah diguyur hujan deras, Iskandar tetap melanjutkan pernyataannya dan menegaskan bahwa truk bisa diambil alih tim lain jika sopir Satpol PP enggan bergerak.
Baca Juga: Larangan Thrifting Meledak: Pedagang Gedebage Desak Menkeu Purbaya Cari Solusi agar Tak Bangkrut
“Kalau sopir Satpol PP tidak mau bawa truk, tidak apa. Serahkan ke kami truknya, saya bawa sendiri, atau TNI Polri atau relawan lain yang membantu menjadi sopir,” tegasnya.
Warga Terjebak 3 Hari: “Jika Tak Diterobos, Mereka Kelaparan”
Iskandar juga menceritakan upaya pemerintah daerah menerobos akses yang tertutup lumpur dan longsor demi menjangkau wilayah terisolasi.
"Jika pemerintah daerah tidak berupaya menerobos, ribuan warga yang wilayahnya terisolasi karena banjir akan kelaparan," ujarnya.