(KLIKANGGARAN) — Suasana haru dan cemas menyelimuti kawasan Bukit Tunggul, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, setelah dua pendaki, ayah dan anak, dilaporkan hilang di jalur pendakian Lembah Tengkorak sejak Jumat, 17 Oktober 2025.
Operasi pencarian besar-besaran pun segera dilakukan oleh tim SAR gabungan yang berupaya menelusuri jejak terakhir keduanya.
Berdasarkan laporan tim SAR, dua pendaki berinisial DY (42) dan anaknya ZD (19) berangkat dari rumah untuk pendakian singkat pada Rabu, 15 Oktober 2025 pagi. Namun hingga keesokan malamnya, keduanya tidak kunjung pulang dan tak bisa dihubungi.
Situasi itu membuat keluarga melapor ke pihak berwenang, dan tim penyelamat langsung bergerak ke lokasi. Upaya pencarian awal oleh petugas basecamp di jalur utama tak membuahkan hasil, sehingga operasi diperluas dengan melibatkan puluhan personel gabungan dari SAR, TNI, Polri, dan relawan masyarakat sekitar.
Kepala Kantor SAR Bandung Ade Dian Permana menjelaskan, medan di sekitar Lembah Tengkorak tergolong ekstrem karena memiliki kontur curam serta vegetasi yang rapat.
“Hari ini kami melanjutkan operasi SAR dengan fokus pencarian di jalur Bukit Tunggul dan Lembah Tengkorak, di sekitar area LKP dengan radius tiga kilometer,” ujar Ade dalam keterangan resminya, Jumat, 17 Oktober 2025.
Berikut rangkuman empat fakta terkini mengenai pencarian ayah dan anak yang hilang di jalur pendakian tersebut.
1. Hilang Kontak Sejak Kamis Malam
Kedua pendaki terakhir kali diketahui melakukan kontak pada Kamis, 16 Oktober 2025 malam. Mereka semula berencana mendaki tanpa bermalam, namun hingga keesokan hari keluarga tidak mendapat kabar apa pun.
Pihak basecamp segera melakukan pencarian awal, tetapi hanya menemukan jalur dengan bekas pijakan kaki tanpa petunjuk lain yang mengarah ke posisi mereka.
Setelah laporan resmi diterima, Kantor SAR Bandung langsung menerjunkan tim penyelamat untuk melakukan operasi gabungan.