(KLIKANGGARAN) – Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya mengabarkan Presiden Prabowo Subianto melakukan komunikasi telepon dengan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani.
Panggilan telepon itu dilakukan setelah Qatar diguncang serangan Israel pada Selasa, 9 September 2025, untuk memastikan kondisi negara tersebut.
“Serangan Israel ke Doha ini merupakan pelanggaran keras terhadap hukum internasional, termasuk Piagam PBB,” ujar Seskab Teddy dalam unggahan di Instagram Sekretariat Kabinet, Rabu malam, 10 September 2025.
Baca Juga: Kemlu Pastikan 57 WNI di Nepal Aman, Siapkan Opsi Pemulangan setelah Bandara Tribhuvan Dibuka
Menurut Teddy, tindakan militer Israel itu bukan hanya pelanggaran kedaulatan, tetapi juga ancaman bagi perdamaian kawasan.
“Serangan itu pelanggaran terhadap kedaulatan Qatar dan ancaman besar terhadap keamanan dan perdamaian kawasan,” imbuhnya.
Ia menambahkan, situasi ini berpotensi memperluas konflik di Timur Tengah dan meningkatkan eskalasi.
Indonesia, tegas Teddy, tetap konsisten berdiri di sisi Qatar.
“Indonesia berkomitmen untuk mendukung semua upaya diplomatis untuk mencapai penyelesaian adil, komprehensif, dan perdamaian berkelanjutan di Timur Tengah di bawah Solusi Dua-Negara,” tambahnya.
Diketahui, Israel dilaporkan melepaskan 10 rudal ke kawasan West Lagoon Bay, Doha. Serangan itu diklaim sebagai upaya menargetkan markas Hamas yang disebut-sebut berada di Qatar.
Aksi Israel ini menuai kecaman internasional, termasuk dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menegaskan serangan tersebut murni keputusan Israel dan tidak ada keterlibatan AS.