(KLIKANGGARAN) – Donald Trump menyatakan ada “banyak poin” yang ia dan Presiden Rusia Vladimir Putin sepakati terkait perang Ukraina, meski belum ada kesepakatan final.
Seperti dilaporkan Sky News, pertemuan penting yang digelar di Alaska pada Sabtu (16/8/2025) itu berlangsung selama lebih dari dua setengah jam. Usai pertemuan, keduanya menggelar konferensi pers singkat tanpa sesi tanya jawab.
Trump menggambarkan diskusi tersebut sebagai “sangat produktif” dan mengaku ada “beberapa poin besar” yang sudah disepakati.
Baca Juga: Prabowo Sebut Selamatkan Rp300 Triliun Dana APBN 2025 dari Risiko Korupsi, Dialihkan untuk Rakyat
“Beberapa poin lain tidak terlalu signifikan. Satu poin mungkin yang paling signifikan, dan kami punya peluang bagus untuk mencapainya... Kami belum sampai di sana, tapi sudah ada kemajuan. Tidak ada kesepakatan sampai benar-benar ada kesepakatan,” ujarnya.
Putin menilai negosiasi berlangsung “mendalam dan konstruktif” serta menegaskan Rusia “sangat tertarik mengakhiri” perang Ukraina. Ia memperingatkan Eropa agar tidak “menghancurkan kemajuan yang baru muncul”.
Meski begitu, Sky News mencatat belum jelas apakah pertemuan itu menghasilkan langkah nyata menuju gencatan senjata dalam konflik paling mematikan di Eropa selama 80 tahun terakhir.
Trump juga menyebut akan berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan para pemimpin Eropa lainnya yang tidak diikutsertakan dalam pembicaraan ini, untuk memberikan penjelasan.
Sebelum pembicaraan, suasana penyambutan di Pangkalan Militer Elmendorf-Richardson, Anchorage, begitu megah.
Trump turun dari Air Force One, menyambut Putin dengan senyum dan jabat tangan di karpet merah—bahkan keduanya sempat bersama menaiki limusin kepresidenan AS “The Beast”.
Momen ini biasanya hanya diberikan kepada sekutu dekat AS, kontras dengan fakta pahit perang yang masih menelan korban.
Putin sendiri sempat terlihat mengerutkan dahi ketika ditanya wartawan apakah ia akan menghentikan “pembunuhan warga sipil” di Ukraina, lalu menaruh tangan di telinga seolah tidak mendengar, sementara Trump berteriak “let’s go” yang tampaknya dimaksudkan untuk mengusir wartawan dari ruangan.**