(KLIKANGGARAN) - Ketegangan geopolitik Amerika Serikat (AS) dan Rusia mencuat ke publik usai Presiden AS Donald Trump mengungkapkan kekecewaannya terhadap Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Sebelumnya diketahui, keduanya baru saja melakukan percakapan via telepon yang membahas situasi perang di Ukraina, namun hasilnya dinilai tidak membawa perubahan berarti.
Meski bukan kali pertama mereka berbicara, ini adalah percakapan yang pertama kali diumumkan secara terbuka kepada publik.
Baca Juga: RESMI, Elon Musk Bentuk America Party Setelah Berseteru dengan Donald Trump Soal UU Pemotongan Pajak
Dalam pembicaraan tersebut, Trump dan Putin membahas sejumlah isu penting, termasuk konflik berkepanjangan antara Rusia dan Ukraina.
Terkini, reaksi keduanya setelah panggilan telepon tersebut menjadi sorotan. Trump mengungkapkan rasa frustrasinya, sementara Putin tetap pada pendiriannya untuk mempertahankan tujuan Rusia di Ukraina.
Putin menyampaikan pesan tegas kepada Trump bahwa Moskow tidak akan mundur dari misinya. Hal ini disampaikan oleh ajudan Kremlin Yuri Ushakov, kepada para wartawan seusai panggilan telepon tersebut.
Baca Juga: UPDATE Banjir Bandang Texas Amerika: Korban Tewas Tembus 43 Jiwa, 15 Anak-anak; Puluhan Masih Hilang
Putin: Rusia Tak Akan Menyerah
Ushakov menyatakan Putin secara tegas mengklaim pihaknya akan terus berusaha menghapus akar permasalahan yang menyebabkan konflik saat ini dengan Ukraina.
"Presiden kami mengatakan bahwa Rusia akan mencapai tujuan yang ditetapkannya, yaitu penghapusan akar penyebab yang menyebabkan keadaan saat ini," kata Ushakov sebagaimana dilansir dari laman resmi Pemerintahan Rusia, pada Minggu, 6 Juli 2025.
Ushakov menambahkan, "Rusia tidak akan menyerah pada tujuan ini". Meski demikian, Putin menyatakan kesiapan untuk melanjutkan proses negosiasi.
Baca Juga: Pemain Liverpool Hadiri Pemakaman Diogo Jota, Klub Tunda Kegiatan Demi Hormat Terakhir
"Ia juga berbicara tentang kesiapan pihak Rusia untuk melanjutkan proses negosiasi," terangnya.
Artikel Terkait
Rusia Pacu Produksi Militer, Eropa Tertinggal di Tengah Konflik Ukraina
Bantah Rencana Trump, Araghchi Klaim Iran Tak Berniat Mulai Lagi Bahas Kesepakatan Nuklir dengan AS
Setelah Klaim Damaikan Iran-Israel, Trump Kini Berupaya Tengahi Konflik di Wilayah Afrika
Trump Umumkan Israel Setujui Gencatan Senjata 60 Hari di Gaza, Hamas Diminta Ikut Menyetujui