peristiwa-daerah

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) Minta Kasus Kematian Prada Lucky Diusut Transparan, Ingatkan TNI-Polri Jaga Soliditas dan Jadi Teladan

Sabtu, 9 Agustus 2025 | 14:16 WIB
Potret Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, turut mendesak TNI dan Polri usut kematian Prada Lucky Chepril Saputra Namo ((Instagram/hnwahid))

(KLIKANGGARAN) – Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (HNW), mengecam keras dugaan penganiayaan yang menewaskan Prada Lucky Chepril Saputra Namo.

Politikus PKS itu menekankan, TNI dan Polri harus menjadi teladan dan pengayom, tidak hanya untuk masyarakat, tapi juga di internal masing-masing.

“TNI dan Polisi kita menjadi teladan, bagaimana mereka menghadirkan konsolidasi, menghadirkan, kalau mereka diharap menjadi pengayom masyarakat, menjadi pembela negara, tentulah mereka harus menjadi pengayom di antara mereka sendiri, pembela diantara mereka sendiri,” ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat 8 Agustus 2025.

Baca Juga: Menkumham Supratman Tegaskan Royalti Bukan Pajak, Negara Tak Dapat Keuntungan dari Kasus di Bali

HNW juga mengingatkan agar kedua institusi tersebut tidak memperlihatkan ketidaksatuan atau saling melukai.

“Jangan sampai justru menghadirkan kesan kondisi tidak solid, kondisi saling terjadi, saling mencederai,” tambahnya.

Mengenai kasus Prada Lucky, ia menegaskan bahwa proses hukum harus dijalankan secara adil dan terbuka.

“Karena ini sudah terjadi, hukum harus ditegakkan seadil-adilnya, setransparan mungkin,” tegasnya.

Baca Juga: Justin Hubner Ungkap Alasan Tolak Tawaran Klub Indonesia dan Pilih Bertahan di Eropa Bersama Fortuna Sittard

Ia berharap penegakan hukum yang tegas dapat membangun kembali kepercayaan publik.

“Bahwa masyarakat percaya hukum ada di Indonesia, masyarakat percaya hukum diberlakukan kepada siapapun dan dengan cara itu mudah-mudahan akan mengembalikan juga soliditas di internal TNI maupun juga di lembaga negeri lainnya,” lanjutnya.

Prada Lucky menghembuskan napas terakhir pada Rabu, 6 Agustus 2025 di RSUD Aeremo, Kabupaten Nagekeo, NTT, setelah dirawat intensif akibat dugaan kekerasan oleh seniornya.

Ayah korban, Sersan Mayor Christian Namo, yang juga anggota TNI, menuntut keadilan penuh atas kematian anaknya.

Baca Juga: Indonesia Pastikan Satu Tempat di Partai Final Tunggal Putra Thailand International Series 2025, Berpeluang Terjadi All Indonesia Fiinal !!

Halaman:

Tags

Terkini