Suara gemerisik gaunnya yang mewah perlahan menghilang di koridor istana, meninggalkan Prabowo dan Macron yang mulai duduk di dua kursi empuk berhadapan – sebuah momen tête-à-tête yang mungkin akan membicarakan masa depan, sementara lukisan Soekarno di dinding tetap menyaksikan dengan senyumnya yang ikonik.