peristiwa-internasional

Saham-saham Big Tech Tiongkok Anjlok Menyusul Penurunan Besar Alibaba setelah Pembatalan Pemisahan Bisnis Cloud

Sabtu, 18 November 2023 | 19:18 WIB
alibaba

KLIKANGGARAN -- Setelah penurunan besar-besaran pada saham Grup Alibaba, saham teknologi Tiongkok di Hong Kong jatuh pada hari Jumat.

Sebelum ini, Alibaba telah mengumumkan penghentian rencana pemisahan bisnis cloud-nya.

Alibaba mengumumkan bahwa akan menunda rencana spin-off cloudnya. Sebab pengumuman itu, saham Alibaba Group turun 10% persen dalam satu hari.

Penundaan yang dilakukan Alibaba ini disebabkan oleh banyak keraguan tentang pembatasan yang akan diterapkan oleh Amerika Serikat terhadap ekspor chip yang digunakan dalam aplikasi kecerdasan buatan (AI).

Baca Juga: Prilly Latuconsina Raih Piala Citra 2023 , Pernah Curhat Ke Reza Rahardian Ngaku Insecure Tak Pernah Masuk Nominasi

Indeks Hang Seng, yang merupakan representasi dari 30 perusahaan teknologi terbesar di Hong Kong, merosot 2,12%, atau 378,63 poin, dan ditutup pada 17,454.19.

Indeks Hang Seng China Enterprises turun 2,33%.

Kinerja saham Alibaba turun hampir 15% tahun ini, lebih rendah dari penurunan 11,2% indeks Hang Seng pada periode yang sama.

Pada Oktober 2020, Alibaba Group menjadi perusahaan paling bernilai di pasar saham Asia dengan kekayaan sekitar $830 miliar.

Namun, setelah pengecer online besar ini menjadi pusat perhatian dalam tindakan keras sektor teknologi Beijing, nilainya turun menjadi kurang dari seperempat dari total itu.

Perlambatan pertumbuhan ekonomi Tiongkok juga memperburuk devaluasi.

Baca Juga: Penggemar Taylor Swift Tewas Sebelum Konser Eras Tour di Brasil Digelar, Apa Penyebabnya, Bagaimana Respon Taylor Swift?

Ketakutan tentang pembatasan ekspor di Amerika Serikat muncul di tengah pengumuman terbaru Alibaba, yang menunjukkan pembalikan rencana perusahaan untuk mengembangkan bisnis cloud, yang merupakan restrukturisasi terbesar dalam 24 tahun Alibaba.

Awal pekan ini, Tencent, raksasa teknologi Tiongkok, mengungkapkan kekhawatiran yang sama, menyatakan bahwa pembatasan tersebut akan memaksanya untuk mencari alternatif yang dibuat di dalam negeri.

Halaman:

Tags

Terkini